JK: Universitas Harus Menciptakan Alumni Berkarakter

Rabu, 30 Mei 2012 – 00:14 WIB

JAKARTA - Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengatakan universitas sebagai penyelenggara pendidikan jangan hanya mengandalkan mutu, tapi juga harus kreatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Menurutnya, bila universitas tidak bisa bersikap kreatif terhadap tuntutan zaman, makan akan menciptakan masalah baru dalam dunia pendidikan.

Pernyataan pria yang akrab disapa JK ini disampaikan dalam Seminar Nasional yang diadakan Majelis Guru Besar Universitas Trisakti  bertema ‘Pendidikan Dapat Menjadi Sumber Masalah Kualitas dan Karakter Bangsa’ yang diadakan di Auditorium Gedung D, Universitas Trisakti (Usakti), di Jakarta, Selasa (29/5) . JK berpesan, Usakti sebagai penyelenggara pendidikan harus memiliki kreatifitas untuk menciptakan alumni yang berkarakter dan memiliki jiwa kreativitas dan inovatif sehingga menjadi lembaga pendidikan yang solutif terhadap permasalahan bangsa.  “Dengan begitu, pendidikan tidak akan menjadi masalah, namun bisa menjadi solusi,” katanya.

Selain JK, turut pula beberapa tokoh nasional sebagai pembicara dalam seminar ini. Di antaranya, Wakil Ketua MPR Hajrianto Thohari, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, dan Utusan Khusus Presiden RI Untuk MDG’s Nila Djuita Moeloek.

Dalam sambutannya, Rektor Usakti Thoby Muthis juga menekankan pentingnya sarana untuk menunjang pendidikan yang membangkitkan semangat berkualitas dan berkarakter dalam kehidupan. Kata dia, berbicara soal pendidikan berarti terkait dengan ketulusan dan hati nurani. “Oleh karenanya mari bersama Majelis Guru Besar, kita ciptakan sifat 4 Pilar kebangsaan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis melalui lembaga pendidikan dimulai  dari dalam lingkungan internal Usakti dan eksternal baik Nasional maupun Internasional," ucapnya.

Hajrianto Thohari  sendiri menilai bahwa metodologi pendidikan 4 Pilar bisa berhasil jika dibarengi dengan pembangunan pemahaman sekaligus sikap mental peserta didik yang mencintai bangsa dan budayanya sendiri, mampu bertenggang rasa serta menghargai perbedaan dan kemajukan. “Asalkan sosialisasi atau kurikulum 4 Pilar ini dilakukan dengan metodologi yang terbuka, dialogis dan interaktif,” katanya.

Jimly Asshiddiqie yang diberi kesempatan berbicara sempat menyinggung keinginan pihak civitas akademika yang memperjuangkan Usakti menjadi salah satu perguruan tinggu negeri. Secara pribadi, ia mengapresiasi dan memberikan moril terhadap perubahan status Usakti.  “Kita support Usakti menjadi Perguruan Tinggi Negeri, sehingga Usakti dapat menjadi role model bagi kampus-kampus swasta lain yang ingin menjadi Universitas Negeri," ujarnya.

Usakti  merupakan Universitas swasta pertama di Indonesia yang telah membentuk Majelis Guru Besar dengan 60 Guru Besar dari berbagai fakultas yang ada di Usakti. Ketua Majelis Guru Besar Usakti,  Prof Boedy O Roeslan berharap dengan digelarnya seminar ini, akan memberikan pembinaan kehidupan akademik, integritas, moral dan etika akademik khususnya di lingkungan Usakti dan dapat menghasilkan solusi konkrit atas persoalan dunia pendidikan," ucapnya. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegat Permainan Joki dan Pendaftar Ganda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler