JK Usul Subsidi untuk Kedelai

Sabtu, 28 Juli 2012 – 05:45 WIB

JAKARTA - Mantan Wakil Presiden yang kini menjabat Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla ikut angkat bicara soal kenaikan kedelai yang membikin pengrajin tahu dan tempe kesulitan berproduksi. Di sela-sela kunjungannya ke kantor PMI Jakarta kemarin (27/7), pria yang akrab disapa JK ini mengusulkan agar pemerintah memberikan subsidi untuk kedelai.

"Pemerintah sebenarnya bisa mengambil tindakan dengan memberikan subsidi. Masalahnya, pemerintah punya duit atau tidak," kata Kalla.

Nah, Kalla mengusulkan agar anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dialihkan untuk kedelai. Subsidi kedelai, menurut dia, lebih murah ketimbang memberi subsidi BBM, karena biayanya cukup Rp 2 ribu per kg. Sedangkan subsidi BBM butuh Rp 4 ribu per liter.

"Paling hanya memerlukan biaya Rp 3 triliun. Pilihannya mana, mensubsidi orang mampu melalui BBM atau mensubsidi kedelai untuk orang miskin," tutur dia.

Ia mengatakan, memang tidak mudah bagi Indonesia mencapai swasembada kedelai. Sebab, iklim di tanah air tidak mendukung, sehingga kualitas kedelai lokal kurang baik. "Kedelai itu cocok di wilayah setengah panas setengah dingin. Karena iklim yang tidak cocok, maka petani lebih memilih menanam jagung. Kan sama saja, menanam jagung kemudian membeli kedelai," ujar dia.

Saat menjabat menjadi wakil presiden, JK mengaku pernah mencoba menggalakkan penanaman kedelai, namun ternyata tidak mudah. Ia memperkirakan, krisis kedelai bakal berlanjut hingga 2-3 bulan mendatang menyusul kekeringan yang melanda Amerika Serikat. "Jalan keluarnya pemerintah menyubsidi kedelai, tapi mengurangi subsidi BBM dulu," tuturnya.

Sementara itu, keputusan pemerintah yang menghapus bea masuk impor kedelai sebesar 5 persen, kata Kalla, tidak terlalu banyak menurunkan harga bakan baku tahun dan tempe ini. Indonesia tiap tahun mengonsumsi sekitar 2,2 juta ton kedelai, sementara produksi dalam negeri hanya 800-850 ribu ton. (lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Kedelai Melonjak 520 USD per Ton


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler