JLNT Antasari-Blok M Diujicoba Pekan Depan

Kamis, 10 Januari 2013 – 06:06 WIB
PADA Selasa (15/1) pekan depan, Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M, Jakarta Selatan bakal mulai diujicoba. Dengan demikian, masyarakat pengguna kendaraan bermotor bisa melintas di ruas jalan tersebut.

Berbagai kesiapan teknis terus dilakukan untuk mempersiapkan uji coba tersebut, terutama koordinasi antara Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Di antaranya menyangkut pemasangan rambu-rambu dan pengaspalan jalan. "Semua rambu-rambu juga sudah dipasang Dishub, jalan sudah diaspal bawah dan atas," ujar Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang DPU DKI Heru Suwondo, Rabu (9/1).
 
Ia mengatakan, semua pekerjaan fisik baik di bagian atas JLNT maupun di bawah JLNT sudah selesai dikerjakan. Karenanya uji coba tersebut bisa dilaksanakan selama satu pekan. Bila tidak menemui kendala, maka pengoperasian JLNT dilanjutkan.

"Sudah 99 persen, saya sudah uji coba pakai mobil saya. Nanti semua kendaraan bisa naik ke atas mulai tanggal 15 Januari," ungkap Heru.
 
Kendati demikian, kata Heru, DPU DKI Jakarta belum bisa memastikan jadwal peresmian JLNT itu.  Sebab masih menunggu kebijakan dari Gubernur Joko Widodo (Jokowi). Seperti diketahui, JLNT Antasari-Blok M dikerjakan dalam lima paket.  Pasar Cipete sepanjang 1.170 meter, Cipete Utara sepanjang 805 meter, Taman Brawijaya 800 meter, Prapanca 628 meter, dan lapangan Mabak sepanjang 1.391 meter. Total tiang atau kolom sepanjang JLNT sebanyak 108 pier, dengan total panjang 5.110 meter.
 
Pembangunan JLNT merupakan salah satu strategi Pemprov DKI dalam mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta, terutama agar simpul-simpul atau crossing yang ada di sepanjang Jalan Antasari dan Jalan Prapanca menuju ke Blok M ini, dapat teratasi. Sebab, arus kendaraan akan dipecah dua, melalui JLNT dan jalan eksisting di bawahnya.
 
Bahkan JLNT ini juga bisa menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan yang biasa melalui Jalan Fatmawati. Selain itu, keberadaan JLNT juga menjadi solusi terhadap kondisi kemacetan lalu lintas sebagai dampak pembangunan konstruksi Mass Rapid Transit (MRT) di tahun 2013.
 
Heru juga menambahkan, pembayaran pembebasan tanah di sekitar Pasar Cipete telah selesai di akhir Desember 2012. Langkah selanjutnya, dilaksanakan pembongkaran untuk pelaksanaan pelebaran jalan. "Di bagian ramp on (tanjakan) JLNT ke arah Blok M, sekarang kan hanya satu lajur. Nanti dilebarkan, jadi dua lajur," beber dia.
 
Sementara itu, pelaksanaan pembangunan JLNT Kampung Melayu- Tanah Abang masih membutuhkan waktu lama. Hal itu disebabkan pada bagian atas flyover Sudirman belum tersambung. "Kemungkinan pertengahan tahun ini (2012) baru bisa selesai. Karena pekerjaan di atas Sudirman itu yang paling sulit, tapi secara keseluruhan sudah mencapai 90 persen," pungkas Heru. (rul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Maafkan Tweet Rasis Farhat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler