jpnn.com, JAKARTA - Joe Biden terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) merupakan kabar baik bagi Indonesia, terutama dari sisi ekonomi.
Sebab, gaya politik Partai Demokrat yang moderat, akan mengurangi ketegangan antara Tiongkok dengan AS, sehingga perang dagang yang selama presiden Donald Trump meninggi akan berkurang.
BACA JUGA: Joe Biden Memenangi Pilpres AS 2020, Sarah Sechan Bilang Begini
“Kondisi inilah yang harus diperhatikan Indonesia, karena perang dagang telah mengurangi perdagangan luar negeri Indonesia, sehingga kalau reda maka peluang perdagangan Indonesia akan makin positif,” kata mantan anggota Komisi V DPR RI Capt Dr. Anthon Sihombing kepada wartawan di Jakarta, Minggu (8/Nop 20) menanggapi Pemilu AS untuk memilih Presiden.
Politikus Partai Golkar dan aktivis 66 ini mengemukakan, jika dilihat dari kepentingan pebisnis atau kapitalis, Presiden dari Republik adalah sandaran yang nyaman.
BACA JUGA: Ketua DPD Ucapkan Selamat untuk Joe Biden dan Kamala Harris Â
Sering kali kebijakan moneter dijadikan sebagai instrumen untuk menggairahkan ekonomi sehingga mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Itu sebabnya, pada masa pemerintahan Trump, pertumbuhan ekonomi AS melonjak tinggi.
Berbeda dengan presiden dari Partai Demokrat, kebijakan moneternya tidak direkayasa untuk pertumbuhan ekonomi semata, melainkan untuk stablisasi harga barang dan jasa guna menjamin kesejahteraan rakyatnya. Yang diutamakan bukan kapitalisasi, tetapi kesetaraan dan keadilan sosial, melalui tunjangan sosial.
BACA JUGA: Debat Pilkada Makassar, Persentase Perbincangan Irman Yasin Limpo Tertinggi
Anthon Sihombing berharap, Indonesia perlu konsisten dengan politik luar negerinya yang bebas dan aktif, serta bersahabat dengan semua negara.
Apabila terus ditingkatkan nilai tambah terhadap barang dan jasa yang akan diperdagangkan, maka peluang akan makin baik.
Selain itu, hal yang perlu dibenahi dalam menyambut presiden baru AS ini adalah menciptakan iklim demokrasi yang sehat dalam negeri, iklim berusaha yang kompetitif, serta selalu meningkatkan nilai barang/jasa komperatif.
Kader Sekber Golkar yang juga aktivis Kappi 66 ini berpendapat dengan terpilihnya Joe Biden yang sudah uzur ini, harapan dunia secara umum dan khususnya rakyat AS, akan menggambarkan langgam geopolitik dan ekonomi global berubah seketika.
Dampaknya bagi masyarakat Indonesia, menarik untuk diulas, karena bagaimana pun, negara AS sebagai super-power akan tetap sebagai penentu arah politik global.
Kemenangan Demokrat atas Republik, kata Anthon sebetulnya suatu perputaran kekuasaan yang normal terjadi di AS. Kedua parpol yang mendominasi politik AS itu selalu bergantian dalam memimpin negaranya.
Periode lalu dipimpin oleh Republik, periode ini berganti dipimpin oleh Demokrat. Hanya saja, tidak lazim pergantian presiden itu hanya satu periode. Terakhir terjadi pada Pilpres 1992, dimana George Bush senior kalah pada Bill Clinton, untuk masuk periode keduanya Bush.
Republik yang konservatif sangat concern dengan nasionalisme dan memandang, bila kepentingan dalam negeri aman, maka luar negeri akan hormat. Sedangkan Demokrat berpandangan, harus baik kepada semua negara, agar kepentingan dalam negeri aman.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Friederich