Joe Biden Yakin Banget Ancamannya ke Xi Jinping Bakal Mujarab

Jumat, 25 Maret 2022 – 16:04 WIB
Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan virtual dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dari Situation Room di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Jumat (18/3/2022). The White House/Handout via REUTERS/HP/djo (REUTERS/HANDOUT)

jpnn.com, AMERIKA SERIKAT - Presiden Amerika Serikat Joe Biden meyakini ancaman yang disampaikannya ke Presiden Tiongkok Xi Jinping bakal mujarab.

Biden berasalan Xi Jinping sadar bahwa masa depan ekonominya sangat terkait dengan Barat.

BACA JUGA: Tiba di Brussel, Joe Biden Bertemu Sekutu dan NATO, Rusia Harus Siap-Siap

Biden sebelumnya mengingatkan Beijing bisa menyesal berpihak pada invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya tidak mengancam, tetapi menjelaskan, memastikan dia memahami konsekuensi membantu Rusia."

BACA JUGA: Perusahaan Rusia Bantu Program Peluru Kendali Korut, Amerika Serikat Tak Terima

"Saya menunjukkan jumlah perusahaan Amerika dan asing yang meninggalkan Rusia sebagai konsekuensi dari perilaku barbar mereka," ujar Biden kepada wartawan tentang percakapan teleponnya dengan Xi pada Jumat (25/3).

Pemerintah Amerika Serikat telah menekan Tiongkok untuk menahan diri tak mendukung Rusia, termasuk dengan membantu negara tersebut melawan sanksi barat dan bantuan militer.

BACA JUGA: Seluruh Murid Perempuan di Negara ini Dikeluarkan dari Sekolah, Gus Yahya Angkat Bicara

Tiongkok diketahui tidak mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, meskipun telah menyatakan keprihatinan mendalam atas terjadinya perang serta sanksi barat, yang dianggap kontra-produktif dan sepihak.

Komentar Biden menunjuk pada saling ketergantungan ekonomi Tiongkok dan Amerika Serikat, mitra dagang terbesarnya.

Keterkaitan ekonomi yang saling tergantung antara Tiongkok dan AS itu merupakan daya tawar AS yang ingin digunakan Washington mendorong Tiongkok menjauh dari Rusia.

Tiongkok dan Rusia sebelumnya menggembar-gemborkan kemitraan strategis tanpa batas pada Februari lalu.

Sementara itu, para ahli menilai sanksi apa pun atau tindakan balasan lainnya terhadap Beijing akan memiliki efek limpahan bagi ekonomi AS.

Meski demikian, sudah ada tanda-tanda hubungan Tiongkok-Rusia mungkin merugikan investasi asing di Negeri Tirai Bambu, termasuk aliran modal yang signifikan dari negara itu sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, menurut Lembaga Keuangan Internasional.

"Tiongkok memahami bahwa masa depan ekonominya jauh lebih terkait erat dengan barat daripada ke Rusia," kata Biden dalam konferensi pers di sela-sela pertemuan darurat di Eropa tentang perang Ukraina.(Antara/Reuters/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler