Joe Taslim Dukung Film Lokal Lewat JiFFest

Sabtu, 09 November 2013 – 09:39 WIB

jpnn.com - SETELAH menyegarkan akting dengan membintangi film drama bertajuk La Tahzan, Joe Taslim kembali terlibat dalam film bergenre action. Judulnya, The Night Comes For Us. ”Saya berperan sebagai Ito. Ini akan seru, karena saya akan membuat kehancuran di Jakarta,” ujar Joe Taslim ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/11).

Bukan produksi Hollywood seperti Fast & Furious 6, film ketujuh yang dibintangi aktor kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 23 Juni 1981 itu digarap Timo Tjahjanto dan Gareth Evans. Timo bertindak sebagai sutradara, plus penulis skenario bersama Gareth. Ini merupakan kerjasama kedua Timo dan Gareth, setelah berkolaborasi menggarap Safe Haven di S-VHS.

BACA JUGA: Delia Septianti Terganggu, Suami Disebut Penipu

Saat ini, Joe masih mematangkan persiapan untuk tampil di depan kamera. Tubuh kekarnya masih harus diperbesar lagi. ”Karakternya jauh lebih penting, harus ada otot-otot yang dibesarkan. Saya lari 5 kilometer setiap hari dan nge-gym,” kata mantan atlet judo itu.
”Film ini secara emosional sangat capek dan (menguras) stamina juga. Karakternya itu harus lebih dapat dan nggak gampang mati,” sambung aktor yang mengawali karir aktingnya dengan berlakon dalam film Karma pada 2008 itu.

The Night Comes For Us merupakan film bergenre action thriller yang bercerita tentang seseorang yang berusaha mencari jawaban tentang apa yang dicarinya. Tetapi pecinta film sepertinya harus bersabar untuk bisa menikmatinya karena syuting film itu baru akan dimulai tahun depan.

BACA JUGA: Cornelia Agatha Kompak Urus Anak

Nah, di sela menyiapkan diri untuk syuting film terbarunya itu, Joe menjalankan tugasnya sebagai ambassador Jakarta International Film Festival (JiFFest) 2013. Festival itu hadir lagi setelah dua tahun absen. ”Saya merasa terhormat. Lewat JiFFest kita bisa memperkenalkan dan mendukung film-film lokal. Ini adalah selebrasi pembuat dan penonton film. Setelah dua tahun absen ini adalah waktu kembalinya,” ungkapnya.

”Festival film itu penting untuk karir seorang aktor. Saya dikenal lewat festival ke festival. Saya bertemu Hollywood juga dari festival,” tambah Joe. Bertajuk JiFFest 2013: New Chapter, wajah baru JiFFest yang lebih merakyat diharapkan dapat membangun babak baru festival film Indonesia. Ada empat  program baru yang ditawarkan yakni Open Air Cinema, Retrospektif Boon Jung Ho, Pop-Up Festival, dan World Cinema.

BACA JUGA: Masih Cinta, Enji Minta Ayu Pulang

Bertempat di Galeri Indonesia Kaya, Epicentrum XXI, Blitzmegaplex Grand Indonesia, dan Monumen Nasional (Monas), JiFFest akan berlangsung selama 15 hari, 15-30 November 2013. Dan Open Air Cinema merupakan bukti JiFFest 2013 lebih merakyat. Jadi, selama dua hari (29-30 November 2013), akan ada layar tancap sebesar 12x6 meter di Monas yang memutar empat film Hollywood.

”Kita ingin mengajak bukan hanya penggemar JiFFest, tetapi juga warga Jakarta lebih banyak lagi,” terang Shanty Harmayn, founder JiFFest. ”Kita nggak mau hanya mengajak yang suka nonton bioskop di mal, tetapi juga outdoor,” timpal Direktur JiFFest 2013 Auora Lovenson Chandra.

Menariknya, Korean Drama yang tengah disukai penikmat film Indonesia akan ikut mewarnai JiFFest 2013 lewat program Special Screening: Asian Premier Film Snowpiercer. Host dan Mother menjadi dua dari beberapa Korean Drama yang bisa dinikmati pecinta film. (ash)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Novita Dewi Sumbang Dua Lagu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler