jpnn.com, JAKARTA - Mantan Juru Bicara Presiden Joko Widodo yang kini menjadi anggota DPR RI Johan Budi SP mengungkap isi pembicaraan empat matanya dengan Jokowi di Istana Kepresidenan beberapa hari lalu.
Johan Budi mengatakan bahwa pertemuannya dengan Presiden Jokowi itu bukanlah kali pertama sejak dia menjabat sebagai anggota DPR RI.
BACA JUGA: Ini Alasan Pratikno Melarikan Diri saat Jokowi Bertemu Johan Budi, Oh Ternyata...
Politikus PDI Perjuangan itu mengaku bahwa selain bersilaturahmi, dia juga memberikan masukan kepada Presiden Jokowi terkait dengan kinerja menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Saya yang memberi masukan terhadap kinerja kabinet-kabinet atau menteri Pak Jokowi," kata Johan Budi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/12).
BACA JUGA: Johan Budi Bicara 4 Mata dengan Jokowi di Istana, Bakal Jadi Jubir Presiden?
Hanya saja, mantan juru bicara dan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi itu membantah bahwa dia bersama Presiden Jokowi membicarakan reshuffle kabinet pada Rabu Pon.
“Jadi, silaturahmi sama itu (memberi masukan). Tidak membahas soal reshuffle, tidak bahas soal jubir-jubir (presiden), enggak ada itu. Enggak, enggak (soal reshuffle pada Rabu Pon),” katanya.
BACA JUGA: Kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Bawa Angin Segar, Polri Makin Dipercaya Rakyat
Mantan wartawan itu mengaku memberikan pendapat soal kabinet Jokowi lantaran kerap memperhatikan kinerja para menteri berdasarkan masukan dari dapilnya.
"Dari mana saya memberi masukan? Saya, kan, sering ke dapil juga, sehingga apa yang saya rasakan, saya lihat di masyarakat, itu saya sampaikan kepada Pak Presiden secara langsung," ungkap pria yang akrab disapa Bang Jo atau JBSP, itu.
Johan Budi mengaku Presiden Jokowi juga terbuka dengan pendapat-pendapat orang lain terkait kinerja para menterinya.
"Presiden juga senang mendapat informasi-informasi dari siapa pun, saya menyebutnya semacam second opinion yang berkaitan dengan tugas para menterinya," pungkas Johan Budi. (mcr8/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Kenny Kurnia Putra