jpnn.com, JAKARTA - CEO PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) John Riady menegaskan komitmen perusahaan yang dipimpinnya untuk menerapkan praktik keberlanjutan di seluruh lini bisnisnya.
Praktik bisnis keberlanjutan senantiasa memprioritaskan kesimbangan antara aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
BACA JUGA: John Riady Optimistis, LPKR Andalkan 3 Pilar Bisnis
“Seperti dalam pembangunan perkotaan yang menerapkan konsep sustainability township untuk keberlangsungan hidup penghuninya,” terang CEO LPKR John Riady dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7).
Dia mengatakan, salah satu wujud nyata penerapan prinsip ESG ini adalah pengelolaan air di wilayah yang dibangun oleh LPKR seperti di Lippo Village, Tangerang.
BACA JUGA: Pendapatan SILO Diprediksi Tumbuh, LPKR Terimbas PositifÂ
Sejak awal membangun Lippo Village pada 1991, John Riady mengatakan LPKR sudah memberikan perhatian khusus kepada isu banjir, penyediaan air bersih, dan penanganan air limbah sebagai potensi polutan terhadap sumber air.
Master plan kota Lippo Village juga mencakup penanganan ketiga isu tersebut dengan membangun danau buatan, jaringan pipa, instalasi pengelolaan air limbah, dan membuat Water Treatment Plant (WTP).
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Komjen Agus Andrianto Kasus Anak Kiai di Jombang, Keras! Siap-siap Saja
Prinsip ESG diterapkan sejak awal perencanaan kawasan township. Target utamanya ialah untuk dapat menyediakan kualitas air yang lebih baik bagi warga penghuni.
“Isu pencemaran air menjadi perhatian kami sehingga kami memutuskan untuk membangun pusat pengolahan air limbah dengan pemanfaatan ulang air bekas pakai yang memisahkan saluran air hujan dengan fungsi saluran pipa air limbah,” terangnya.
LPKR membangun danau buatan yang berfungsi sebagai water reservoir (tandon air), tempat menampung air saat intensitas air hujan tinggi di Lippo Village.
Ada juga jaringan pipa air bawah tanah dan pengolahan air limbah dengan sistem aerobile treatment untuk mengurai bahan polutan menggunakan bakteri dan oksigen sehingga air dapat digunakan kembali, misalnya untuk menyiram tanaman.
John menjelaskan bahwa dengan sistem pengelolaan air yang baik akan menjadikan lingkungan yang baik bagi Planet dan People, 2 dari 4 prinsip utama ESG.
John menyebutkan, LPKR saat ini memiliki 1.332 hektar landbank yang siap untuk dikembangkan dan akan berkontribusi dalam pencapaian target kinerja pra penjualan sebesar Rp 5,2 triliun di 2022.
Tidak hanya dalam lingkup pilar bisnis properti, LPKR juga membangun ekosistem ESG di bidang layanan kesehatan melalui anak usahanya PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), dengan memperluas jaringan rumah sakit dan klinik berlisensi BPJS, serta melayani lebih dari 1 juta pasien BPJS. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad