Film John Wick: Chapter 4 kini sudah beredar di bioskop-bioskop seantero dunia, termasuk Indonesia. 

Berdurasi hampir tiga jam, film ini dibintangi oleh Keanu Reeves yang berperan sebagai John Wick, seorang pembunuh bayaran yang sebelumnya sudah pensiun tapi harus kembali setelah sekelompok geng menyerang rumahnya.

BACA JUGA: PM Albanese Umumkan Pertanyaan Referendum Pembentukan Voice to Parliament

Sequel yang keempat ini sarat adegan kekerasan, dan mendapatkan banyak pujian dari para kritikus film.

Di film ini John Wick ingin melakukan balas dendam terhadap High Table, kelompok 12 penjahat besar yang menguasai organisasi kriminal bawah tanah, yang memiliki otoritas mengatur kejahatan di kalangan mereka.

BACA JUGA: Proyek IKN Dikhawatirkan Mengancam Orangutan dan Membuat Teluk Balikpapan Jadi Kolam Limbah

Namun usaha Wick untuk melakukan balas dendam tersebut tidak disukai oleh anggota senior High Table Marquis de Gramont (yang dimainkan oleh Bill Skarsgård, It).

Marquis sebelumnya sudah menghukum teman lama Wick, Winston (yang diperankan Ian McShane) manajer hotel Continental di New York, yang mengatur sekelompok pembunuh bayaran untuk menghabisi Wick.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Tahun Ajaran Baru Dimulai di Afghanistan, Murid Perempuan Tak Boleh Sekolah

Para pembunuh bayaran itu di antaranya Caine (bintang kungfu terkenal Hong Kong, Donnie Yen), seorang pembunuh bayaran yang pensiun dan sudah kehilangan penglihatan namun sekarang harus mengejar teman lamanya.

Pengejaran kemudian terjadi di berbagai negara, mulai dari Osaka (Jepang) di mana Wick bersembunyi dengan rekan lamanya Koji (diperankan bintang veteran Jepang, Hiroyuki Sanada) dan anak perempuannya  Akira (penyanyi pop Rina Sawayama),  kemudian berlanjut di Berlin dan berakhir di Paris, di mana kebanyakan adegan berlangsung di sana.

Yang terbaik menurut para kritikus, film ini memberi sentuhan eksentrik dengan menampilkan laga ke mitologi dunia bawah, yang lebih abstrak dan filosofis.

Adegan pertarungan di sekitar Arc de Triomphe yang terus berlanjut, sampai Anda mulai bertanya-tanya mengapa lalu lintas tidak berhenti, atau tidak ada yang memperhatikan - tapi juga memberikan gagasan bahwa semua ini mungkin saja terjadi di beberapa dimensi alternatif.

Selama paruh kedua film, perburuan Wick juga diselingi dengan komentar dari DJ radio (diperankan oleh penyanyi Belgia Kongo Marie-Pierra Kakoma). Belum lagi karakter bos penjahat Jerman (Scott Adkins) dan seorang pembunuh haus darah (Shamier Anderson) yang setengah mengingatkan kita pada sebuah mimpi buruk.

Hanya Laurence Fishburne, yang kembali sebagai sekutu setia Wick, Raja Bowery, yang tampaknya memiliki pijakan di dunia nyata.

Film ini disutradarai oleh Chad Stahelksi yang sebelumnya mengatakan Chapter 4 ini hanya akan dibuat bila sequel yang ketiga berhasil di pasar meski tidak ada jaminan bahwa Keanu Reeves akan kembali tampil sebagai John Wick.

Namun, Reeves dalam wawancaranya kemudian mengatakan akan berperan di film tersebut sepanjang penonton ingin melihat penampilannya.

Potongan pertama dari film ini panjangnya adalah 225 menit dan editor film tersebut Nathan Orloff akhirnya melakukan berbagai pemotongan sehingga versi akhirnya adalah 169 menit.

Dengan spin-off Ballerina dan sequel yang kelima dilaporkan telah dalam proses pengerjaan, sepertinya Wick tidak akan pergi kemana-mana dalam waktu dekat. Sama seperti cibiran Marquis, "dia hanyalah hantu yang mencari kuburan."

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perppu Cipta Kerja Resmi Disahkan Sebagai UU, YLBHI: Melanggar Konstitusi

Berita Terkait