jpnn.com, JAKARTA - Beberapa pebulu tangkis Indonesia merespons keputusan PBSI yang tidak mengirim tim Merah Putih menuju Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 atau bernama resmi BWF World Championships 2021.
Dengan alasan kesehatan, PBSI menarik mundur 13 wakil Indonesia yang rencananya akan terbang ke Huelva, Spanyol untuk mengikuti Kejuaraan Dunia yang berlangsung pada 12-19 Desember mendatang.
BACA JUGA: BWF Kecewa Indonesia Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Simak Kata-katanya
Sejumlah pemain, seperti Hendra Setiawan, Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dan Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran) akhirnya buka suara.
Pada awalnya, mereka menyayangkan keputusan PBSI yang membatalkan keberangkatan Indonesia ke Spanyol. Namun, dengan alasan kesehatan, mereka akhirnya memahami bahwa itu keputusan terbaik.
BACA JUGA: Sah! PBSI Menarik Mundur Indonesia dari BWF World Championships 2021, Ini Alasannya
Hendra misalnya, dia sejatinya ingin sekali menambah prestasi membawa pulang gelar juara dunia untuk keempat kalinya setelah 2013, 2015, dan 2019 lalu.
Sayang, niat peraih emas Olimpiade Beijing 2008 itu belum bisa terlaksana akibat terjadi lonjakan pesat kasus Covid-19.
BACA JUGA: Buntut Insiden All England 2021, Presiden BWF Minta Maaf Langsung di Hadapan Ketum KOI
"Kalau saya sendiri sih sayang, soalnya ajang ini Kejuaraan Dunia, tetapi melihat kondisi (Covid-19, red) keputusan yang diambil sudah melalui pertimbangan yang matang."
"Ditambah kemarin Ahsan sempat cedera ankle. Belum tahu seberapa parah dan butuh berapa lama recovery-nya," sebut Hendra dalam rilis tertulis.
Senada dengan Hendra, Muhammad Rian Ardianto bersikap realistis. Partner Fajar Alfian itu menyebut apa pun situasinya, kesehatan tetap lebih utama.
"Melihat situasi dan kondisi di Eropa sekarang yang mana Covid-19 kembali naik lagi, dan juga banyak pemain Indonesia yang ragu mau berangkat. Jadi, kami lebih baik istirahat dahulu karena kesehatan itu nomor satu," kata Rian.
Jonatan Christie a.k.a Jojo di sisi lain, menyebut keputusan PBSI menarik mundur Indonesia dari Kejuaraan Dunia agak mendadak.
Namun, peraih emas Asian Games 2018 itu menjelaskan keputusan yang diambil PBSI sudah sangat tepat.
"Kami sebenarnya sedang dalam persiapan, tetapi memang meningkatnya kasus baru Covid-19 ini baru terjadi beberapa hari belakangan.”
“Jadi, menurut saya ini keputusan yang tepat karena setahu saya varian baru ini menyebar sangat cepat, bahkan orang yang sudah ada antibodinya pun bisa terpapar," tegas Jojo.
Tak jauh berbeda dengan Jojo, Anthony Ginting mengaku paham dengan keputusan yang diambil PBSI meski ambisinya bermain di Kejuaraan Dunia 2021 tak bisa terlaksana.
"Dari diskusi dengan pemain lain dan pelatih, kami melihat risiko seperti yang terjadi di All England lalu bisa terjadi lagi," ujar Ginting.
Pebulu tangkis 25 tahun itu akan memanfaatkan momen ini untuk mempersiapkan diri lebih matang menatap kalender 2022.
"Kami jadi punya waktu untuk istirahat setelah dihajar rentetan turnamen kemarin. Kami menatap tahun 2022 dengan lebih baik lagi karena tahun depan juga masih banyak turnamen-turnamen penting," sebut Ginting.
Melati Daeva Oktavianti juga punya pandangan yang sama, partner Praveen Jordan di sektor ganda campuran itu mengatakan kesehatan adalah yang utama bagi setiap atlet.
"Saya melihat perkembangan dan situasi terkini, lalu mendengar arahan dan diskusi dari para pelatih, keputusan ini mungkin memang terbaik. Semuanya untuk menghindari resiko terpapar. Kesehatan tim paling utama," ujar Melati.(pbsi/mcr16/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal