Jokowi Ajak Investor se-Dunia Berinvestasi di Ibu Kota Negara Baru

Selasa, 14 Januari 2020 – 05:00 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato kunci pada forum Abu Dhabi Suistainabilitu Week 2020, di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC), Abu Dhabi, UEA, Senin (13/1). (Foto: Rahmat/Humas Setkab)

jpnn.com, ABU DHABI - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak investor seluruh dunia untuk berinvestasi di ibu kota negara (IKN) baru Republik Indonesia, di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

“Di Ibu Kota Negara baru, kami mengundang dunia untuk membawa teknologi terbaik, inovasi terbaik, dan kearifan terbaik,” kata Jokowi saat menjadi keynote speeker dalam forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW), di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Persatuan Emirat Arab, Senin (13/1).

BACA JUGA: Uni Emirat Arab Investasi Senilai Rp 314,9 Triliun

Abu Dhabi Suistainabilitu Week adalah forum yang mempertemukan para pemangku kebijakan dari berbagai negara, para ahli berbagai bidang industri, para inovator teknologi, serta generasi baru pemimpin dunia.

Tampak hadir saat Presiden Jokowi menyampaikan Pidato Kunci Presiden Jokowi itu di antaranya Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Presiden Armenia Armen Sarkissian para duta besar, CEO industri terkemuka dunia.

BACA JUGA: Jokowi Berharap Putra Mahkota Abu Dhabi jadi Dewan Pengarah Pembangunan IKN

Dari Indonesia tampak hadir Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis.

Menurut Jokowi, pembangunan ibu kota negara pengganti DKI Jakarta itu harus menjadi kawasan dengan teknologi termutakhir sekaligus wadah bagi inovasi, kreativitas, ramah lingkungan. Selain itu, IKN nanti juga harus menjadi tempat membahagiakan bagi para penduduknya.

BACA JUGA: Putra Mahkota Uni Emirat Arab Ingin Pulau, Luhut Tawarkan Tanah Mori

“Energi terbarukan dan teknologi yang bersih akan menghasilkan kehidupan berkelanjutan bagi pembangunan sosial dan ekonomi,” ujar Jokowi seperti ditulis siaran pers Biro Pers dan Media Setpres.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 1,4 juta pegawai negeri sipil pusat, atau sekitar 6-7 juta orang yang akan pindah ke IKN baru tersebut bila digabung bersama keluarganya.

“Kami tidak ingin hanya membangun ibu kota administratif dengan skala kecil, tapi kita ingin membangun kota smart metropolis karena populasinya akan tiga kali lipat populasi Paris, sepuluh kali lipat populasi Washington DC, bahkan akan menyamai populasi New York dan London,” katanya.

Untuk itu, mantan wali kota Solo itu menekankan pentingnya gaya hidup urban di abad ke-21 yang rendah karbon dan bertanggung jawab secara lingkungan di IKN tersebut.

Kota itu, menurutnya, akan menekankan pada pentingnya mengatasi masalah sosial seperti gaya hidup boros. IKN nanti, kata dia, harus atraktif dan ramah bagi semua kalangan. Nantinya IKN akan mengadopsi gaya hidup yang efisien dan rendah karbon dengan berorientasi pada transportasi publik, kota ramah pejalan kaki, dan dekat dengan alam.

Di sisi lain, Jokowi menambahkan, pembangunan IKN juga salah satu solusi pemerataan pembangunan di Indonesia. Sebab, Jakarta yang menjadi ibu kota saat ini memang telah menjadi salah satu daerah yang berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. (fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler