jpnn.com - SUKABUMI - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Joko Widodo berharap situasi di sisa waktu pemilu yang tinggal beberapa hari ini tetap kondusif. Capres yang biasa disapa Jokowi ini menghimbau seluruh pihak yang berkepentingan untuk menjauhi tindakan-tindakan yang mencoreng demokrasi.
Menurutnya, penggunaan intimidasi atau ancaman justru akan merugikan pasangan calon sendiri. Pasalnya, cara tersebut akan menunjukan langsung kepada rakyat kualitas mereka yang sesungguhnya.
BACA JUGA: Fokus Tuntaskan Adpem Untuk Pemerintahan Baru
"Kalau cara itu dimulai, bagaimana nanti memerintah, kan pasti lebih menakutkan lagi," kata Jokowi di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), Rabu (2/7).
Ia pun menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan ancaman yang beredar. Capres yang diusung koalisi lima partai politik ini meminta mereka untuk mempercayai penegak hukum.
BACA JUGA: Inilah Sembilan Arti Nama Jokowi
"Kalau ada ancaman laporkan ke Bawaslu atau polisi," ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini mengingatkan bahwa suara setiap pemilih sangat penting bagi masa depan bangsa. Karenanya, Jokowi berharap mereka semua berbondong-berbondong ke tempat pemungutan suara (TPS) pada tanggal 9 Juli 2014 nanti.
BACA JUGA: Baca Pledoi, Sudjadnan Bantah Perkaya Diri
"Jangan takut intimidasi dan ancaman, gunakan hak pilih, kita di negara yang demokrasi dan hukum yang kuat," tandas Jokowi. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beredar Kabar, Surat Suara di Hongkong Hanya Memuat Prabowo-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi