jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo mengajak para kepala negara dan kepala pemerintahan negara Gerakan Non-Blok (GNB) untuk bersatu melawan Covid-19. Jokowi menyampaikan hal itu saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5) malam.
“59 tahun lalu GNB didirikan untuk melawan 'musuh bersama' imperialisme dan neokolonialisme. Saat ini, musuh bersama kita adalah Covid-19,” kata Jokowi dalam KTT yang diselenggarakan khusus dalam rangka penanganan Covid-19 di negara-negara anggota GNB.
BACA JUGA: Update Corona 4 Mei: 18 Provinsi Tidak Melaporkan Temuan Kasus Baru Corona
Menurut Jokowi, pandemi ini masih jauh dari usai. Karenanya, dia mengajak negara-negara GNB untuk bergerak cepat, cermat dan strategis.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan tiga hal penting yang perlu diprioritaskan negara GNB.
BACA JUGA: Annisa Pohan: Pak Jokowi, Saya Protes Tindakan Denny Siregar
Pertama, perkuat solidaritas politik antar kita, karena hanya dengan bekerja sama, kita dapat memenangkan peperangan ini.
Kedua, terjemahkan solidaritas politik ini jadi kerja sama yang konkret. Kita harus berjuang untuk mendapatkan akses yang berkeadilan dan tepat waktu terhadap obat-obatan dan vaksin Covid-19 degan harga yang terjangkau.
BACA JUGA: 63 Karyawan Sampoerna Positif Covid-19
Menurut Jokowi, rezim paten dan hak kekayaan intelektual terkait obat dan vaksin dapat diterapkan secara fleksibel demi kemanusiaan.
Selain itu, Jokowi juga mengajak untuk perkuat kerja sama dalam pemulihan rantai pasokan global untuk perdagangan produk kesehatan dan kebutuhan pangan.
Ketiga, penguatan kemitraan global bagi negara berkembang. Kita perlu suarakan dan perjuangkan komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan Covid-19.
Dalam KTT virtual yang diselenggarakan bertepatan dengan momentum Peringatan 65 Tahun Dasasila Bandung dan Perayaan 60 Tahun berdirinya GNB tersebut, Jokowi juga mengajak negara anggota GNB untuk fokuskan energi dan waktu sepenuhnya untuk menghadapi tantangan Covid-19 ini.
Jokowi menambahkan, komitmen G-20 untuk penangguhan pembayaran utang bagi negara berpendapatan rendah perlu diimplementasikan.
Di akhir sambutannya, Jokowi kembali menegaskan bahwa multilateralisme harus tetap menjadi landasan kerja sama internasional.
“Ke depan, negara berkembang harus berjuang untuk memperbaiki tata kelola kesehatan global agar kita lebih siap menanganani pandemi di masa depan,” ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
KTT GNB pasa 2020 ini diselenggarakan di Baku, Azerbaijan dan diawali oleh sambutan pembukaan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev selaku Ketua GNB tahun ini pada pukul 18.00 WIB atau pukul 15.00 waktu Azerbaijan.
Tema dari KTT GNB kali ini adalah “Bersatu Melawan Covid-19” dan diikuti oleh sebagian besar pemimpin negara GNB, dan sejumlah organisasi internasional dan regional.
Hadir kepala negara dalam KTT tersebut berurutan menurut abjad yaitu Presiden Azerbaijan selaku Ketua GNB Ilham Aliyev, Presiden Sidang Umum PBB ke-74 Tijjani Muhammed Bande, Tedros Adhanom dari WHO, Ketua Komisi Uni Afrika Mousa Faki Mahamat.
Ada juga Presiden Afghanistan Ashraf Gani, Presiden Algeria Abdelmadjid Tebboune, Presiden Kuba Miguel Diaz Canel, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Indonesia Joko Widodo, Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Mauritius Mohamed Ould Ghazouani, Presiden Nicaragua Daniel Ortega.
Selain itu juga ada Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, Presiden Pakistan Arif Alvi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.
Yang juga terlihat, Kepala Dewan Kedaulatan Sudan Abdel Fattah Abdelrahman Burhan, Presiden Togo Faure Essozimna Gnassingbe, Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdimuhamedow, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa, dan Wakil Presiden Namibia Nangolo Mbumba.
Adapun kepala pemerintahan yang hadir yaitu Perdana Menteri Belarusia Syarhey Rumas, Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Malaysia Muhyidin Yassin, Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oil, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, dan Wakil Perdana Menteri Bahrain Mohammed bin Mubarak Al Khalifa. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga