Jokowi Ajak Pejabat Naik Angkutan Umum

Ajakan Tak Berlaku untuk SBY

Kamis, 06 Desember 2012 – 21:41 WIB
JAKARTA - Penerapan kebijakan pembatasan kendaraan bermotor dengan sistem genap-ganjil akan dilakukan berbarengan dengan pembenahan angkutan umum. Hal ini dilakukan untuk mendorong warga Jakarta menggunakan angkutan umum.

Untuk memberi dorongan ekstra, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sesumbar bahwa dirinya akan ikut menggunakan angkutan umum. Menurutnya, sebagai seorang pemimpin dirinya harus memberi contoh kepada warganya.

"Kan naik sepeda bisa, naik Kopaja bisa. Kenapa tidak? Kalau ada yang mau boncengi saya juga boleh, kenapa tidak?" kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/12).

Hanya saja, Jokowi mengatakan bahwa tidak semua pejabat harus naik angkutan umum. Menurutnya, Presiden SBY sebagai orang nomor satu di negeri ini tidak perlu ikut-ikutan naik angkutan umum.

"Hahahaha, ya ndak dong, pejabatnya saya. Harus beri contoh, saya. Mesti ada pengecualian jangan semua," ucap Jokowi sambil tertawa.

Sekedar diketahui untuk membenahi angkutan umum, Jokowi telah menyiapkan beberapa kebijakan di tahun 2013. Di antaranya, penambahan 800 unit bus TransJakarta dan penghibahan 1000 unit bus sedang untuk kepentingan peremajaan Kopaja dan Metromini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polda Metro Siap Pelototi Nopol Genap-Ganjil

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler