jpnn.com, JAKARTA - Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy Satyo Purwanto menilai Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab pantas menjabat Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) untuk pemerintahan era Joko Widodo (Jokowi), setelah pulang ke Indonesia pada 10 November 2020.
Jokowi, kata Satyo, akan mendapatkan banyak keuntungan ketika menunjuk Rizieq Shihab sebagai Wantimpres.
BACA JUGA: Polda Jabar Imbau Kelompok yang Ingin Menjemput Habib Rizieq, Jangan Lengah
Misalnya, suasana politik menjadi lebih tenang dan berujung pada fokus pemerintah untuk memperbaiki perekonomian Indonesia.
"Jika skenario berjalan, itu positif buat pemerintah, sehingga bisa fokus perbaikan ekonomi dan menjalankan peluang dalam pergeseran politik kawasan Asia-Pacific," ujar Satyo dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Jumat (6/11).
BACA JUGA: Dua Pria Berulah, Terekam CCTV, Viral, Waspada
Selain itu, kata Satyo, menempatkan Rizieq Shihab sebagai Wantimpres bakal meminimalisir penggalangan politik identitas oleh oknum tertentu, menuju Pilpres 2024.
Kemudian, penggunaan isu komunisme untuk menyerang Jokowi akan meluntur ketika Rizieq Shihab menjabat Wantimpres.
BACA JUGA: Ayah Tega Perkosa 2 Putri Kandung, Pengakuannya Bikin Geram, Biadab
Isu komunisme, kata Satyo, acap kali dijadikan amunisi gerakan kanan menyerang kredibilitas Jokowi.
"Bila HRS (Habib Rizieq Shihab) berada dalam pemerintahan Jokowi, dengan sendirinya isu komunisme rontok atau paling tidak mengecil resonansinya," beber dia.
Sebelumnya, Rizieq Shihab telah mengumumkan bakal pulang ke Indonesia dari Arab Saudi.
Direncanakan, Rizieq bersama keluarga akan terbang dari Riyadh, Arab Saudi, pada 9 November 2020.
Nantinya penerbangan dari Riyadh ke Indonesia memakan waktu beberapa jam. Rizieq pun yakin pesawat yang ditumpanginya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada 10 November 2020. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan