jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi memutuskan untuk memulai program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga pada Rabu (12/1) yang berdasarkan kalender Jawa jatuh pada Pon.
Keputusan vaksinasi booster itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin setelah mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/1).
BACA JUGA: Wakil Ketua DPD RI: Ide Pak Jokowi Sangat Brilian
Budi mengatakan vaksin tersebut akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.
"Kami identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di Januari yang sudah masuk ke kategori ini," kata Menkes Budi.
BACA JUGA: Berbaju Ketat, Tante Ernie: Baik-baik sama Aku, Ya
Eks Wakil Menteri BUMN itu menyebut vaksinasi booster akan diberikan ke kabupaten atau kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.
"Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut," jelasnya.
BACA JUGA: PTM 100 Persen, KPAI Dorong Percepatan dan Pemerataan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak
Menkes Budi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengamankan stok vaksin booster sekitar 113 juta dosis.
Total kebutuhan vaksin booster yakni sebanyak 230 juta dosis.
Terkait jenis vaksin yang akan digunakan, bakal diputuskan setelah adanya rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Keputusan disampaikan setelah tanggal 10 Januari 2022 mendatang.
"Ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterolog jenis vaksinya berbeda," bebernya.
Mantan Dirut Mandiri itu kemudian mengingatkan semua pihak untuk terus mempercepat vaksinasi dan menghabiskan stok dosis pertama dan kedua yang telah tersedia.
"Kemarin di akhir tahun baru yang perlu masih dikejar adalah Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan Papua. Itu adalah provinsi-provinsi yang belum sampai 70 persen dosis pertama," tutupnya. (tan/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Fathan Sinaga