"Ngontrolnya gampang. Nanti akan dikontrol, akan di-sampling ke anak, ke orang tua digunakan untuk apa aja kartunya," kata Jokowi usai acara peluncuran KJP di SMA Paskalis, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).
Ia memaparkan, KJP dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan personal siswa seperti seragam, sepatu, buku, tambahan biaya gizi dan transport. Bahkan siswa tidak diperbolehkan untuk membayar iuran sekolah dengan KJP.
Bila ada siswa ataupun orang tua menggunakan KJP di luar ketentuan, maka Jokowi akan mengambil langkah tegas. "Langsung dicabut nanti kalau dipakai buat beli tivi," ujar mantan Walikota Surakarta itu.
Lebih lanjut Jokowi berharap pemberian bantuan tunai langsung ala KJP itu dapat mendidik siswa untuk bertanggung jawab dalam mengelola keuangan. Sistem ini juga dinilai akan lebih tepat guna.
"Kalau bentuknya uang kan nanti bisa fleksibel, kan anak kadang-kadang sudah punya baju, tapi butuh buku. Ada yang sudah punya buku, tapi butuh untuk transport, kartu ini memang digunakan untuk itu," terangnya.
Sekedar diketahui, Kartu Jakarta Pintar adalah kartu ATM Bank DKI yang diberikan kepada siswa yang dianggap tidak mampu oleh Pemprov DKI. Kartu ATM tersebut setiap bulan akan diisi sejumlah uang oleh Pemprov DKI. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bogor Lumpuh
Redaktur : Tim Redaksi