jpnn.com - BOGOR - Drainase buruk yang menyebabkan banjir di underpass dan sepanjang Jalan Sholeh Iskandar jadi biangkerok kemacetan. Kemarin, banjir itu menyebabkan lalu lintas lumpuh.
Banjir di Underpass Jalan Baru itu hampir menenggelamkan sebuah mobil sedan, atau separuh mobil SUV (Super Up-Road Vehicle). Kondisi itu mengakibatkan terowongan bawah rel itu tak bisa dilalui.
BACA JUGA: Jalur Layang Gantikan Underpass
Kemacetan parah terjadi, mulai dari persimpangan jalan Padjajaran, Tol BORR, dan Simpang Talang. Ribuan kendaraan itu hampir tidak bergerak. Di bagian timur tidak ada jalan alternatif untuk tembus ke arah Yasmin atau Salabenda.
BACA JUGA: Anggota Ormas Ngamuk Tak Diberi THR
Angkot 32 (Cibinong-Pagelaran) terpaksa menurunkan penumpangnya di dekat rel dan memutar balik. Menurut salah satu penumpang, hal ini cukup mengganggu, karena dia sedang terburu-buru pulang.
“Kemacetan seperti ini sangat menyiksa, saya harus buru-buru pulang,” ujar penumpang angkot 32 Heti. Dia terpaksa harus berjalan sejauh dua kilometer, untuk menemukan angkot 32 setelah menyeberangi rel.
BACA JUGA: Ancol Gelar Pesta Rakyat, Hadiah Ratusan Juta
Sedangkan bagian sebelah barat Underpass, kemacetan parah (hampir tak bergerak) mulai dari underpass sampai pertigaan Yasmin-Salabenda (depan Lottemart). Kemacetan juga berlanjut sampai Jala Abdullah bin Nuh.
Umumnya mereka menuju arah Cibinong atau Jakarta. Warga jakarta yang akan balik ada yang kebingungan mencari jalan alternatif. Untuk jalur sebelah barat underpass masih ada jalur alternatif yakni Jalan Kebon Pedes, Jalan Dadali kemudian Jalan Padjajaran.
Sementara itu, kemacetan juga terjadi di Abdullah Bin Nuh. Sehingga, seluruh jenis kendaraan yang melintas lumpuh total, dari arah Bubulak-Parung-Semplak menuju Solis.
Fenomena ini sudah menjadi ciri khas Kota Bogor saat turun hujan, dan membuat lengkungan atau saluran air di permukaan tanah meluap. Hal itu mengakibatkan banjir sepanjang Jalan KH Bin Nuh Hingga Solis.
Sejumlah pengendara roda empat, tampak lelah karena mobil yang dikendarainya jalan ditempat. “Mobil saya hampir sejam macet di sini, kalau tahu begini, saya mending lewat Jalan Kemang saja,” ujar Edi, salah seorang pengendara yang hendak menuju arah Cilebut.
Sementara, Kasatlantas Polres Bogor Kota, AKP Erwinsyah mengatakan kemacetan memang sulit terurai. Sehingga, rekayasa jalan pun terpaksa dibentangkan.
“Underpass ini tergenang air, jadi dialihkan ke putaran balik Jalan Kebonpedes. Sedangkan untuk ke arah tol terpaksa dibelokan ke Jalan Warung Jambu,” ujarnya.
Dia menegaskan sudah mengerahkan 30 anggota, untuk mengatur kemacetan tersebut. Namun, pihaknya mengaku macet tersebut sulit teratasi selama drainase belum diperbaiki. “Ini sudah krodit, harus ada perhatian dari pemkot,” ketusnya.
Terpisah, Kabid Preservasi Jalan dan Jembatan DBMSDA Kota Bogor Fahmi Hakim menjelaskan, kemacetan itu diakibatkan irigasi di Jalan Johar tidak masuk saluran akibat tersumbat, sehingga masuk ke Jalan KH Bin Nuh dan Jalan Solis, yang akhirnya meluap.
“Tersumbat itu bisa karena sampah, dan air yang masuk terlalu banyak, makanya banjir,” terangnya.
Kejadian itu, kata dia, sudah pernah dibicarakan ke bagian irigasi untuk melakukan pengecekan. “Besok kami akan cek ke lapangan, namun yang sifatnya drainase,” pungkasnya.
Terpisah, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) mengaku akan mengevaluasi drainase Underpass. Kepala Bagian Operasi, PT Marga Sarana Jabar (MSJ), George Manurung mengatakan, meluapnya air di underpas akibat debit hujan yang tinggi.
Penanggung jawab operasi di perusahan yang juga sebagai pengelola dan operator Jalan Tol Lingkar Bogor (Bogor Ring Road) ini memastikan drainase air masih cukup normal untuk mengurai kelebihan air akibat hujan deras.
“Sudah kami pantau sebelumnya. Dari sisi bangunan, sanitasi yang ada sudah normal. Jika masih banjir, berarti curah hujan tinggi debit air meningkat tak seperti biasanya,” kata dia saat dihubungi Radar Bogor kemarin.
Dia menjelaskan, melakukan pembangunan dranase, pihaknya sudah memprediksi curah hujan di Kota Bogor. Sehingga, kondisi fisik drainase yang ada telah disesuaikan dengan intensitas hujan. “Jika normal, air tak akan menggenang di jalan. Ya, tinggal tunggu saja beberapa menit, nanti pasti akan surut,” ujar dia.
Namun, pihaknya akan melakukan peninjauan kembali. Bila dari hasil studi eksisting dan analisis hasil perhitungan tidak sesuai, akan dilakukan pelebaran atau pendalaman drainase.
“Nanti kami akan melakukan evaluasi terlebih dahulu kemudian pengecekan ke lapangan. Jika memang diperlukan pelebaran jaringan drainase akan dilakukan,” ujar dia.
Terpisah, Wakil walikota Bogor Achmad Ru'yat menegaskan, sudah memerintahkan kepada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Hermansayah serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan Daud Nero untuk membersihkan drainase di sepanjang jalan tersebut.
“Sampah dan rumput-ruput di jalan Soleh Iskandar dan juga drainasenya harus dibersihkan, agar tidak memicu banjir lagi,” ujarnya.(cr18/cr20/rp1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Penembak Polisi Diduga dari Jakarta
Redaktur : Tim Redaksi