Jokowi Anggap Debat Ketiga Capres Serang Personal, Anies: Presiden kok Komentar Soal Debat

Selasa, 09 Januari 2024 – 14:10 WIB
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat Debat Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menganggap debat ketiga capres tidak edukatif, karena banyak serangan bersifat personal.

Anies mengaku heran dan terkejut karena presiden justru mengomentari soal debat pada Minggu (7/1) malam.

BACA JUGA: Data Kemenhan Dipertanyakan saat Debat Capres, Pengamat HI Bilang Begini

“Saya malah agak terkejut Pak Presiden kok berkomentar soal debat ya? Jadi, saya tidak mau berkomentar terlalu banyak, biar publik saja nanti yang menilai,” ucap Anies di Gorontalo, Selasa (9/1).

Menurut Anies, yang dibahas saat debat capres seluruhnya sudah sesuai substansi, yakni kebijakan yang dibuat oleh pemerintah saat ini.

BACA JUGA: Lebih Baik Jokowi Mundur dari Kursi Kepresidenan daripada Jadi Jurkam Prabowo-Gibran

"Semua soal kebijakan, kebijakan-kebijakan yang dilakukan, dan ini adalah bagian dari publik bisa melakukan penilaian,” tuturnya.

Alumnus Universitas Gadjah Mada itu mengaku aneh bila Jokowi berpendapat bahwa debat itu adalah serangan personal.

BACA JUGA: Kunjungi Lampung, Atikoh Ganjar Disambut dengan Tapis dan Pincak Khakot

“Ini sama sekali tidak ada yang personal, semuanya adalah tentang kebijakan. Bisa di-review ulang kok apa yang kemarin dibahas,” kata dia.

Sebelumnya, Jokowi menganggap debat ketiga kandidat pilpres 2024 tidak edukatif, karena banyak serangan bersifat personal.

Menurutnya, serang menyerang wajar dalam debat asalkan seputar kebijakan atau visi, bukan personal.

"Saling menyerang enggak apa-apa tetapi kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," kata Jokowi kepada awak media di Serang, Banten.

Jokowi kemudian menyarankan perbaikan format debat agar pelaksanaan sawala kandidat pilpres berikutnya bisa memuat sisi edukatif.

"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga hidup," tuturnya.(mcr4/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler