Namun demikian bukan berarti pembicaraan mengenai MRT terhenti. Jokowi segera memanggil setiap pihak terkait untuk memberikan pemaparan. Tujuannya, agar Jokowi bisa fokus mendengar pemaparan dengan terperinci.
"Nanti saya panggil sendiri. Saya akan suruh jelaskan apa yang masih menjadi keraguan saya. Ga kayak kemarin coba, isinya orang ngamuk aja, iya kan," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (29/11).
Menurut Jokowi, ada beberapa hal yang masih menjadi pertanyaan. Antara lain, return of investment (ROI), jumlah penumpang, rute dan beberapa masalah non-teknis.
Selain itu subsidi tiket juga masih menjadi pertanyaan bagi mantan Wali Kota Surakarta itu. Pasalnya, harga tiket yang dipatok hingga Rp15.000 rupiah oleh PT MRT dalam jangka panjang berpotensi menguras APBD DKI Jakarta.
"Ya, kalau segitu mungkin lima tahun yang akan datang mungkin ga akan masalah. Tapi kan subsidinya berapa, kalau angkanya diambil seperti itu. Subsidi perorang berapa, kali kan per hari berapa, kalikan per tahun berapa miliiar, harus jelas semuanya," papar gubernur berbadan kurus itu.
Sampai kapan nasib MRT di gantung? Jokowi enggan mengungkapkannya. Namun ia mengaku tak mau terburu-buru dalam mengambil keputusan tentang MRT.
"Ini proses kehati-hatian. Masa kemarin ada yang dorong-dorong segera putuskan, segera putuskan," imbuhnya.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Dituntut Tegas Putuskan MRT
Redaktur : Tim Redaksi