jpnn.com - JAKARTA – Muncul pendapat miring yang menilai ada intervensi penguasa di balik pemecatan Fahri Hamzah sebagai kader PKS.
Anggapan itu dibantah politikus senior PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin. Dia meyakinkan bahwa tidak ada intervensi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA: Parpol Dukung Calon Independen Justru Perkuat Deparpolisasi
Dikatakan, selama ini kritik yang kerap dilontarkan Fahri kepada pemerintah bukanlah sebuah ancaman untuk menjatuhkan Jokowi.
"Justru, di mata Presiden Jokowi, Fahri bukan ancaman atau orang yang bisa merontokkan posisi presiden. Lalu kenapa harus dipecat?" ujarnya di Jakarta, Senin (4/4).
BACA JUGA: Baca Nih, Ini Penegasan KPK soal Status Bos Agung Sedayu Group
Sebagai anggota DPR, Kang TB -sapaannya- menganggap kritikan Fahri kepada pemerintah adalah hal yang lumrah.
Dia menyebutkan masih banyak anggota DPR yang lebih keras melontarkan kritiknya ketimbang Fahri. "Tapi disampaikan secara tertutup dalam acara RDP dan Raker,"ungkapnya
BACA JUGA: Fahri Hamzah Dipecat, Fadli Zon Ogah Berandai-andai
Legislator asal Jawa Barat itu menerangkan, demokrasi telah memberi ruang kepada semua orang untuk mengkritik pemerintahan.
Karena itu, kata Kang TB, terlalu naif jikalau ada pendapat bahwa Jokowi yang mendalangi pemecatan Fahri. Lalu dengan entengnya Presiden PKS Sohibul Iman mengabulkan permintaan tersebut. "Apa manfaatnya?" ujarnya heran.
Wakil ketua komisi I DPR itu lebih melihat bahwasannya pemecatan Fahri dari PKS dikarenakan persoalan internal setelah adanya perubahan pimpinan di partai islam itu.
Sebelumya, Guru Besar Politik Universitas Indonesia (UI) Muhammad Budyatna menilai, pemecatan Fahri merupakan bagian dari upaya penguasa mengobok-obok partai yang menjadi lawan politiknya.
"Saya melihat melumpuhkan Fahri sama juga dengan cara melumpuhkan Golkar dan PPP adalah langkah melumpuhkan demokrasi,” ujar mantan Dekan FISIP UI ini. (dna/JPG/fas/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhirnya Putuskan Melawan, Fahri Hamzah: Saya ke PN Selatan Besok
Redaktur : Tim Redaksi