jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Peresmian Persemaian Rumpin, Peluncuran Rehabilitasi Mangrove, dan World Mangrove Center di Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat (10/6).
Presiden Jokowi tampak mengangkat sendiri bibit tanamannya.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Jokowi Soal Sengketa Lahan, Pakai Frasa Ego Sektoral
Eks gubernur DKI Jakarta itu bahkan terlihat berbincang dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri KLHK Siti Nurbaya Bakar, Mensesneg Pratikno, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
Jokowi mengatakan pemerintah terus berupaya untuk merehabilitasi dan membangun pusat mangrove dunia di beberapa provinsi sebagai salah satu komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim.
BACA JUGA: Lihat, Kunjungan Kerja Jokowi Kali Ini Bertelanjang Kaki, Jongkok Pula
"Sampai di akhir 2024, paling tidak 600 ribu hektare lahan mangrove harus sudah terehabilitasi. Seperti juga yang sudah kita kerjakan untuk lahan gambut. Ada di Riau, ada di Sumatera Utara, ada di Kalimantan Utara, di Kalimantan Timur, dan juga di Bali," ucap presiden.
Mantan wali kota Solo itu menuturkan hutan mangrove dapat memberikan banyak manfaat untuk lingkungan. Presiden menyebut langkah-langkah rehabilitasi hutan mangrove merupakan salah satu bentuk konkret upaya yang dilakukan pemerintah.
BACA JUGA: Ganjar-Erick Thohir Dinilai Pantas Meneruskan Perjuangan Presiden Jokowi
"Dimulai dari persemaian, dari pembibitan seperti ini, sehingga jelas dan konkret ke mana perbaikan-perbaikan itu kami lakukan. Karena kami tahu hutan mangrove bisa mereduksi, menyerap karbon 4 kali lipat dibandingkan hutan biasa, hutan hujan tropis biasa," ujar Kepala Negara.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan sampai dengan 2022, pemerintah telah merehabilitasi lahan mangrove sekitar 140 ribu hektare.
"Jadi, target keseluruhan perintah Bapak Presiden 600 ribu hektare. Selama 2019 sampai dengan 2022 ini, kami sudah tanam dan rehab kira-kira 140 ribu hektare jadi sudah lumayan hampir nanti bisa jadi 300 ribu hektare dari target 600 ribu hektare," ucap Menteri LHK.
Siti mengungkapkan upaya pemerintah Indonesia dalam merehabilitasi hutan mangrove secara masif ini mendapat dukungan kerja sama dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun luar negeri.
"Jepang sudah mengawali juga di tahun 90-an dan akan di-upgrade yang di Bali. Kalau yang Jerman ini di Balikpapan dan di Sumatera Utara juga di beberapa provinsi di Indonesia," ucap Menteri LHK.
Selain itu, kata dia, ada kerja sama dukungan dari USAID Amerika. Dia menyampaikan Indonesia memang pencetus resolusi di UNEA, di Environment Convention UNEA yang keempat tahun lalu.
"Sekarang sudah kelima. Itu kami menginisiasi untuk konvensi penanganan mangrove dan sejak itu banyak sekali yang ingin bekerja sama," lanjutnya. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Borong Abon Ikan Tuna Produk UMKM di Wakatobi, Shalfiah Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga