Jokowi Apresiasi Kerja Sama Australia Memerangi Terorisme

Minggu, 18 Maret 2018 – 20:53 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, SYDNEY - Presiden Joko Widodo mengapresiasi keterlibatan aktif Australia dan ASEAN dalam memerangi ancaman terorisme.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi ketika menyampaikan pidatonya dalam Sidang Pleno KTT Istimewa ASEAN-Australia di International Convention Centre, Sydney, Australia, Minggu (18/3).

BACA JUGA: Utang Pemerintah Melonjak, Kok Cuma Jokowi yang Disalahkan?

“Kerja sama di bidang counter terrorism menjadi perhatian semua negara. Hal ini sangat dapat dipahami mengingat sampai saat ini ancaman terorisme tidak berkurang, termasuk di kawasan kita," kata Jokowi.

Kerja sama sub-regional pasca-Marawi yang digagas oleh Indonesia dan Australia bersama dengan Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan Selandia Baru, disebut Jokowi sebagai satu contoh kerja sama yang cepat dan efektif.

BACA JUGA: PPP Mulai Lirik Mahfud untuk Calon Pendamping Jokowi

Suami Iriana juga menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman “ASEAN-Australia MoU on Cooperation to Counter International Terrrorism".

MoU itu, menurut Jokowi akan menjadi penguat upaya memerangi ancaman terorisme.

BACA JUGA: Apa Mungkin Pak Jokowi Jadi Presiden Seumur Hidup? Hmmm...

"Dari observasi saya, MoU ini menekankan keseimbangan antara pendekatan keras dan lunak," ujarnya.

Sebab, pendekatan keras saja tidak cukup untuk mengatasi ancaman terorisme dan radikalisme tanpa diimbangi dengan pendekatan lunak. Namun pendekatan keras penting dalam kapasitas preventif.

Kegagalan pencegahan tidak saja akan menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan kerugian besar lainnya, namun juga memicu reaksi eksesif yang tidak perlu terjadi.

"Oleh karena itu, kerja sama pengembangan kapasitas pencegahan terjadinya serangan perlu terus ditingkatkan," jelas mantan gubernur DKI itu.

Untuk pendekatan lunak, Jokowi membagi pengalaman mengenai upaya deradikalisasi dan kontra radikalisasi di Indonesia yang out of the box. Salah satu contohnya adalah pelibatan para mantan narapidana terorisme yang sudah insaf dalam upaya mencegah membesarnya ancaman radikalisme dan terorisme.

"Terakhir, saya berharap kerja sama untuk pemberantasan radikalisme dan terorisme akan dapat terus ditingkatkan, baik melalui pendekatan keras maupun pendekatan lunak. Indonesia siap berkontribusi," ucapnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Sydney, Jokowi Hadiri KTT Istimewa ASEAN-Australia


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler