jpnn.com, SYDNEY - Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.
Pertemuan dilakukan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Australia Special Summit 2018 di International Convention Centre, Sydney, pada Sabtu (17/3).
BACA JUGA: Pak Jokowi dan PM Turnbull Sempat Bahas soal Anak dan Cucu
Dalam pertemuan tersebut dibahas isu bilateral antara Indonesia dengan Australia.
Poin pertama yang dibahas dalam isu ini adalah hasil pertemuan 2+2 antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara yang diselenggarakan Jumat (16/3) terkait bidang maritim.
BACA JUGA: Segera Digarap Ide Jokowi soal Kredit Pendidikan
Jokowi menyambut baik hasil pertemuan tersebut.
"Saya berharap penandatanganan rencana aksi kerja sama maritim dapat segera diimplementasikan. Kedua Menlu juga sudah melakukan tukar pikiran mengenai konsep arsitektur kawasan Indo-Pasifik. Saya berharap konsultasi mengenai Indo-Pasifik dilanjutkan demi terciptanya stabilitas, perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Indo-Pasifik," kata Jokowi.
BACA JUGA: Ini Pekerjaan Besar Era Jokowi Setelah Infrastruktur
Kesempatan itu juga digunakan Jokowi untuk membicarakan membahas mengenai Indonesia-Australia Comprehensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA). Seperti diketahui, negosiasi terakhir mengenai IA-CEPA dilakukan 6-7 Maret lalu.
"Terdapat kemajuan namun memang belum selesai semuanya. Hasil akhir negosiasi harus memastikan keuntungan bagi dua negara. Negosiasi ini jangan hanya dilihat dari aspek komersial saja namun perlu pula menekankan kemitraan dan kerja sama," lanjutnya.
Suami Iriana pun berharap Australia dapat memberikan tanggapan positif atas berbagai usulan kerja sama.
Antara lain dalam urusan visa bekerja dan berlibur, pendidikan tinggi dan pelatihan vokasi, standar profesi, pengembangan industri dan pertanian termasuk peternakan, serta program magang bagi pelajar maupun profesional.
Isu bilateral ketiga yang dibahas adalah Indonesia-Australia Digital Conference. Jokowi mengatakan tindak lanjut atas konferensi yang telah terselenggara dengan baik harus segera dilakukan.
Tindak lanjut itu termasuk dalam peningkatan peran Usaha Kecil Menengah (UKM) startup dalam mengembangkan inovasi digital, pengembangan Next Indonesia Unicorn, peningkatan literasi digital, dan inisiatif smart government untuk meningkatkan pelayanan publik.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Delegasi Parlemen Kazakhstan Undang Jokowi ke Astana
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam