Jokowi: ASN Jangan Alergi terhadap Teknologi dan Digitalisasi

Selasa, 03 Oktober 2023 – 12:38 WIB
Presiden RI Joko Widodo memberikan sambutan dalam pembukaan Rakernas KORPRI 2023 di Jakarta, Selasa (3/10/2023). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparatur sipil negara (ASN) tidak alergi terhadap teknologi dan digitalisasi. Sebab, teknoogi dan digitalisasi sangat diperlukan untuk membantu Indonesia mengejar peluang menjadi negara maju.

"ASN jangan alergi terhadap teknologi dan digitalisasi," kata Jokowi dalam sambutannya pada Rapat Kerja Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Jakarta, Selasa (3/10).

BACA JUGA: Pemerintah Menyiapkan Insentif bagi ASN Pindah ke IKN, Jokowi: Kalau Enggak Ada Ini, Alot Pasti

Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia butuh kelincahan untuk mengejar perubahan yang begitu cepat terjadi, guna menjadi negara maju.

Sebab, kata dia, perubahan-perubahan yang terjadi sangat cepat sekali dan tidak bisa dicegah lagi.

BACA JUGA: ASDP Dukung Keberlanjutan Lingkungan di IKN Lewat Program Sabuk Hijau Nusantara

"Mengejarnya harus lewat teknologi dan digitalisasi. Karakter itu yang menurut saya harus terus disampaikan kepada seluruh anggota Korpri," ungkap mantan gubernur DKI Jakarta, itu.

Jokowi kembali mengingatkan jika Indonesia tak bisa memanfaatkan peluang, utamanya dalam tiga periode kepemimpinan presiden ke depan, maka bisa terjebak pada negara dengan pendapatan menengah, layaknya yang dialami negara-negara di Amerika Latin sejak era 1950 dan 1960-an hingga saat ini.

BACA JUGA: Puluhan Honorer Menyaksikan Detik-Detik Pengesahan RUU ASN, Tegang!

"Kalau kita tidak bisa mengubah sistem yang ada menjadi lebih cepat menjadi lebih baik, menjadi lebih efisien, ya, kita akan terjebak kepada middle income trap. Padahal, peluangnya besar sekali," kata Jokowi.

Menurut dia, bonus demografi akan muncul di 2030.

Selain itu, Indonesia memiliki berkah sumber daya alam yang sesuai dengan tuntutan zaman, yakni nikel, yang diperlukan untuk baterai kendaraan listrik.

Dia menambahkan kesempatan itu hanya muncul dalam satu peradaban, atau sebuah negara hanya, hanya sekali saja.

"Disampaikan kepada saya dari World Bank dari OECD, dari IMF, dari McKenzie semuanya menyampaikan, ‘Presiden Jokowi hati-hati Indonesia memiliki peluang besar untuk melompat, tetapi kalau ditangani dengan cara yang keliru, rutinitas, monoton, mohon maaf negara anda akan terjebak pada negara berpendapatan menengah terus seperti yang terjadi di Amerika Latin’," katanya.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan bahwa karakter ASN harus berubah, tidak monoton dan tak terpaku pada rutinitas.

ASN harus inovatif dan adaptif terhadap perubahan-perubahan yang ada.

"Regulasi, baik itu undang-undang, permen, perda, nanti ada peraturan dinas, peraturan menteri, ada peraturan dirjen, itu kurangi, karena sekarang butuh fleksibilitas yang tinggi," pungkas Presiden Jokowi. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler