jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi kepada jajarannya yang telah berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dalam kurun waktu 2015-2017.
Namun demikian, dia mewanti-wanti bahwa keberhasilan tersebut tidak lantas membuat kewaspadaan menurun.
BACA JUGA: Jokowi Puji Titik Kebakaran Hutan yang Menurun
Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, meminta Satuan Tugas (Satgas) Karhutla yang melibatkan semua pihak di daerah harus tetap menjaga daerah masing-masing jangan sampai kebakaran lagi.
Sebab, bagi TNI dan Polri aturannya masih sama sebagaimana telah disepakati oleh Panglima TNI maupun Kapolri.
BACA JUGA: Tahun Politik, Menteri Siti Awasi Pemberian Izin Lahan
"Saya ulang lagi aturan mainnya. Kalau di wilayah saudara ada kebakaran dan tidak tertangani dengan baik, aturan main tetap sama, belum saya ganti. Masih ingat? Ya dicopot, sudah. Tegas ini saya ulang lagi," ucap Jokowi.
Itu disampaikan Kepala Negara saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Karhutla, di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (6/2).
Hadir ketika itu jajaran menteri Kabinet Kerja, para kepala daerah beserta pimpinan TNI dan Polri setempat.
BACA JUGA: Ssttt... Konon Pak Jokowi Pengin Fahri Masuk Golkar Saja
"Paling kalau ada kebakaran, di sebelah mana, saya telepon panglima, ganti pangdamnya. Kebakaran gak rampung di provinsi mana, telepon kapolri, ganti kapolda. Kalau kecil lagi, kapolresnya. Ini langkah yang efektif untuk gerakkan satgas di lapangan. Kalau ganti gubernur tidak bisa," tutur mantan wali kota Solo.
Diakui Presiden, langkah yang telah dilakukan cukup efektif mengurangi karhutla, yakni dengan menggerakkan seluruh perusahaan, masyarakat, organisasi di daerah, Babinkamtibnas maupun Babinsa.
"Saya kira ini akan efektif untuk gerakkan organisasi yang ada, masyarakat, perusahaan," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Kebijakan Satu Peta Bisa Selesaikan Konflik Lahan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam