jpnn.com, PONOROGO - Presiden Joko Widodo kembali membagikan sertifikat tanah wakaf dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Jumat (4/1).
Penyerahan dokumen agraria itu berlangsung di Masjid Ar-Rahmah, Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo.
BACA JUGA: Ke Pasar Ngemplak, Jokowi Pastikan Harga Beras Stabil
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan kasus sengketa lahan wakaf dengan ahli waris lahan banyak terjadi di sejumlah wilayah. Masalah itu muncul apabila ada pihak ahli waris yang mempermasalahkan status tanah wakaf itu di saat tidak adanya sertifikat tanah.
"Di Jakarta ada tanah wakaf, sudah dibangun masjid yang gede. Letaknya agak di pusat kota. Dulunya enggak ada masalah, tapi belum pegang sertifikat. Karena harga tanah sudah Rp 120 juta (per meter persegi) ahli waris mulai ngutik-ngutik. Nah, masalah (muncul)," kata Jokowi.
BACA JUGA: Respons Presiden Jokowi soal Hoaks 7 Kontainer Surat Suara
Ketiadaan sertifikat tersebut menjadikan bangunan yang berada di atas tanah wakaf rawan digugat. Tanah wakaf biasanya dipakai untuk tempat ibadah, seperti masjid, musala, pesantren, maupun yayasan pendidikan. Meski demikian, tak banyak tanah wakaf yang di atasnya sudah berdiri bangunan itu memiliki sertifikat.
"Sekarang kalau sudah pegang seperti ini (sertifikat) saya kira semuanya nyaman dan aman secara hukum. Jelas di situ tertera nama, luas, kepemilikan, beserta status hak hukum atas tanah yang ada," jelasnya.
BACA JUGA: FHK2I Masih Tunggu Kebijakan Populis dari Presiden Jokowi
Itu sebabnya pemerintah mempercepat proses penerbitan sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat di seluruh tanah air. Termasuk dalam percepatan penerbitan sertifikat bagi tanah-tanah wakaf.
Pada kesempatan itu, Jokowi menyerahkan 213 sertifikat bagi tanah wakaf di Jawa Timur. Bidang tanah wakaf yang kini bersertifikat tersebut tersebar di 6 kabupaten, yakni Ponorogo 60 bidang tanah, Trenggalek 28 bidang, Tulungagung 20 bidang, Pacitan 35 bidang, Ngawi 20 bidang dan Bojonegoro 50 bidang tanah.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Tinjau Daerah Irigasi Lodoyo di Blitar
Redaktur : Tim Redaksi