Jokowi Bakal Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Catat Tanggalnya

Kamis, 22 Juni 2023 – 15:16 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mencoba menumpangi Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Foto: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mencoba menumpangi Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada akhir bulan Juli 2023 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan seusai mencoba kereta cepat tersebut.

BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Panggil Dirut Kereta Cepat Indonesia China

"Presiden akan naik kereta ini nanti sebelum 28 Juli, mungkin satu minggu sebelumnya," kata Luhut di Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/6).

Dia meminta pihak pengelola proyek tersebut untuk menyelesaikan beragam hal di stasiun tersebut agar terlihat lebih rapi saat dikunjungi orang nomor satu di Indonesia itu.

BACA JUGA: Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Dicuri A Cs 200 Kilogram

"Saya pikir perlu disiapkan lebih rapi lagi ini, saya titip kepada semua teman-teman yang kerja, dirapikan supaya Presiden Jokowi melihat hal yang baik di sini," ungkap dia.

Luhut mengatakan Proyek KCJB itu sudah hampir rampung. Meski begitu, menurutnya, pekerjaan yang dilakukan belum sepenuhnya usai karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan.

Dia pun menargetkan proyek itu bisa rampung pada 18 Agustus 2023.

BACA JUGA: Syarief Hasan: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Harus Dievaluasi

"Jadi, saya titip ke teman-teman sekalian, dari Tiongkok dan Indonesia untuk menyelesaikan tuntas pekerjaan ini. Supaya bisa baik nanti tanggal 18 Agustus, mudah-mudahan saat itu atau setelah itu Presiden meresmikannya," kata dia.

Dia mengatakan sejauh ini pemerintah melihat peluang agar proyek kereta cepat itu bisa diteruskan hingga ke Surabaya.

Namun, kata dia, rencana proyek kereta cepat ke Surabaya itu perlu didukung oleh adanya transfer teknologi dan pengalaman yang Indonesia telah miliki.

"Karena Indonesia ada hilirisasi, banyak material-material yang akan bisa diproduksi dalam negeri, sehingga dengan demikian menciptakan lapangan kerja buat UMKM dan sebagainya," tuturnya.

Saat ini, menurutnya ada sekitar 400-600 orang dari Indonesia sedang menjalani pelatihan di Tiongkok untuk mengoperasikan dan memelihara kereta cepat tersebut.

"Ini modal kami nanti, kalau pemerintahan nanti yang akan datang untuk meneruskan program ini. Karena ini akan membuat ekonomi lebih baik," ungkap Luhut. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kecelakaan, Irwan Fecho: Investigasi Harus Menyeluruh


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler