jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran Muradi memprediksi Joko Widodo bakal kalah di Pilpres 2019 jika nantinya menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden.
Pasalnya, putra Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut belum memiliki elektabilitas yang mumpuni.
BACA JUGA: Pengamat: Tak Mungkin SBY Dorong AHY Maju di Pilpres 2019
Sementara di sisi lain, mantan Wali Kota Surakarta sangat membutuhkan sumbangan elektoral dari calon wakil. Hasil survei berbagai lembaga independen memperlihatkan elektabilitas Jokowi sampai saat ini rata-rata masih berada di bawah 50 persen.
"Saya kira kalau dipaksakan (AHY sebagai cawapres Jokowi,red) sekarang ini (Pilpres 2019,red) potensi kekalahannya besar sekali," ujar Muradi kepada JPNN, Senin (19/3).
BACA JUGA: AHY jadi Cawapres Jokowi? Wah, Koalisi Bisa Pecah
Muradi memprediksi banyak masyarakat menginginkan Jokowi menggandeng tokoh yang dapat memperkuat pemerintahan. Paling tidak memiliki kemampuan yang andal, bukan tokoh yang belum terlihat track record maupun kemampuan untuk memimpin.
"Publik sepertinya berharap di pemerintahan muncul tokoh yang mumpuni, paling tidak berhasil menjalankan fungsi pemerintahan di daerah. Keterpilihan Jokowi pada 2014 lalu merupakan contoh yang baik. Ia merupakan mantan Wali Kota Surakarta dan mantan Gubernur DKI Jakarta. Jadi kemampuannya menjalankan fungsi pemerintahan sudah teruji," kata Muradi.
BACA JUGA: Jokowi: Jangan Lupa, Minumlah Kopi Indonesia
Alasan lain, Muradi juga memprediksi koalisi pendukung Jokowi bakal bubar jika AHY digandeng sebagai cawapres. Kondisi tersebut bakal merugikan, karena kemungkinan besar parpol-parpol tersebut akhirnya mendukung lawan Jokowi di Pilpres 2019.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Bakal Bebani Jokowi Jika Jadi Menteri
Redaktur & Reporter : Ken Girsang