jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi membantah kabar bahwa dirinya diusir oleh Puan Maharani dari pertemuan untuk evaluasi hasil pemilu legislatif (pileg) di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/4) petang lalu. Alasannya, pertemuan itu tidak dihadiri Puan yang dikenal sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP.
Bantahan Jokowi itu disampaikan melalui tim kampanye PDIP, Eva Kusuma Sundari. Menurut Eva, dirinya langsung menghubungi Jokowi begitu membaca pemberitaan di sebuah media berbahasa Inggris terbitan Jakarta yang memberitakan insiden pengusiran dan perseteruan antara Puan dengan pengendali Situation Room PDIP, Prananda Prabowo.
BACA JUGA: Jokowi Sudah Kantongi Lima Nama Cawapres
"Sejak coblosan saya tidak pernah ketemu lagi dengan Mbak Puan hingga sekarang," kata Eva Sabtu (12/4) petang mengutip penjelasan Jokowi.
Eva menambahkan, pemberitaan itu patut disesalkan karena tidak dilengkapi dengan konfirmasi dari Jokowi, Puan maupun Prananda. Karenanya, kata Eva, Jokowi juga berharap agar pemberitaan itu bisa diralat.
BACA JUGA: Tegaskan Putra-Putri Megawati Satu Suara soal Jokowi
"Karena fakta yang ada, segera setelah quick count maka Ketum (Megawati, red) bersama Pak Jokowi melakukan evaluasi sekaligus menyusun konsep kampanye pilpres. Hasil quick count diterima dengan gembira karena rakyat telah mengantar PDIP sebagai pemenang pileg walau meleset dari pencapaian target," papar Eva.
Menurut Eva, dalam pembicaraannya dengan Jokowi juga diketahui bahwa kondisi internal PDIP sangat kondusif. Ditegaskannya, saat ini struktur PDIP tengah mengawal proses real count versi.
BACA JUGA: 3 Hal yang akan Mengganjal Duet Jokowi-JK
"Sementara untuk urusan persiapan kampanye pilpres sepenuhnya ditangani langsung Ketum (Megawati, red) dan Pak Jokowi, termasuk termasuk di Teuku Umar itu," pungkasnya.
Sebelumnya, sebuah media cetak berbahasa Inggris terbitan Jakarta memberitakan bahwa Puan marah dan meminta Jokowi meninggalkan pertemuan evaluasi pileg yang digelar di kediaman Megawati. Namun, Prananda Prabowo yang selama ini bertanggung jawab atas Situation Room PDIP menentang langkah Puan mengusir Jokowi.
Puan merupakan putri Megawati dari pernikahannya dengan mendiang Taufik Kiemas. Sedangkan Prananda atau yang dikenal dengan panggilan Nanan merupakan putra Megawati dari pernikahannya dengan mendiang Surendro.
Dalam pemberitaan itu disebut bahwa Jokowi sebelum pertemuan menyalahkan strategi politik PDIP sehingga perolehan suara di pileg tak menembus target 27 persen. Pernyataan Jokowi itu disebut membuat Puan meradang karena merasa disalahkan. Hingga akhirnya dalam pertemuan yang juga dihadiri sejumlah petinggi PDIP itu Puan menumpahkan kemarahannya dan mengusir Jokowi.
Bukan hanya itu, Megawati juga dikabarkan meneteskan air mata dalam pertemuan itu. Penyebabnya bukan karena Jokowi diusir tetapi karena menyaksikan langsung pertikaian putra-putrinya sendiri.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Minta JK Baca Aturan Partai Sebelum Dampingi Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi