Jokowi Baru Setengah Presiden di Republik Komedi yang Jadi Candaan

Minggu, 10 Mei 2015 – 14:09 WIB
Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo (kedua dari kanan) dalam peluncuran bukunya 'Republik Komedi 1/2 Presiden. Foto Natalia Laurens/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengungkapkan di hampir satu semester pemerintahan baru, Presiden Joko Widodo belum sepenuhnya menunjukkan diri sebagai presiden seutuhnya yang layak memimpin. Salah satunya karena banyak kejanggalan yang terjadi di bawah kepemimpinannya.

"Pemerintahan ini masih terseok-seok. Banyak sekali kejanggalan yang terjadi sehingga presiden dan pemerintahannya hanya jadi bahan bully dan candaan publik. Dia baru 1/2 presiden yang hanya jadi bahan candaan," ujar Bambang dalam peluncuran bukunya 'Republik Komedi, 1/2 Presiden' di Jakarta Selatan, Minggu (10/5).

BACA JUGA: Ini Alasan Peserta BPJS Harus Nunggu 14 Hari

Menurut Bambang, Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, bahkan tidak mampu meraup dukungan penuh dari partai-partai pendukungnya. Untuk masalah politik pun, Jokowi dianggapnya lemah.

"Lihat saja partai pendukungnya malah bersikap seperti oposisi. Justru partai oposisi di koalisi Merah Putih yang terlihat mendukung Jokowi. Ini kan aneh, berarti ada yang salah dari kepemimpinannya," imbuh Bamsat, sapaan karib Bambang.

BACA JUGA: Mucikari RA Terancam Penjara 16 Bulan, Artis AA Berstatus Saksi

Jika tidak ada dukungan dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Bamsat khawatir Jokowi hanya akan dijatuhkan oleh partai-partai di koalisi itu.

Selain itu, Jokowi juga dianggap tidak mampu bekerjasama dengan Wapres Jusuf Kalla. Terlihat, kata dia dalam menghadapi wacana reshuffle kabinet, dua tokoh itu terlihat berbeda pendapat.

BACA JUGA: Lima Tapol di Papua dapat Pengampunan dari Jokowi

"Dua pimpinan saja sudah tidak satu suara, bagaimana membawa nasib negara ini. Ini lucu wapres dan presiden malah beda pendapat soal anak buahnya sendiri," kata politikus Partai Golkar tersebut.

Bamsat mengungkapkan Jokowi saat ini harus mengembalikan sikap tegas dalam dirinya dan menunjukkan kewibawaanya sebagai presiden jika ingin dilihat publik sebagai kepala negara seutuhnya. Selain itu kata dia, Jokowi harus membuktikan diri bukan seorang petugas partai sehingga layak dipercaya masyarakat yang sudah memilihnya.

"Kalau enggak mau dicap sebagai 1/2 presiden ya jalankan mandat dari masyarakat dengan benar. Jangan sampai tidak bertahan lama karena masyarakat lelah melihat semua lelucon di pemerintahan ini," tandas Bamsat. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Artis AA Layani Tamu Lebih dari Satu per Hari, Pelanggannya Orang Asing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler