jpnn.com - LOMBOK - Presiden Joko Widodo berharap media televisi dapat menyisihkan sedikit jam tayang untuk menyiarkan lagu-lagu kebangsaan. Namun jangan justru disiarkan di tengah malam, saat mayoritas masyarakat telah lelap dalam tidur. Sebab pengaruhnya akan sama saja dengan tidak disiarkan.
Menurut presiden yang akrab disapa dengan panggilan Jokowi ini, lagu-lagu kebangsaan sangat baik untuk memberi motivasi dan terutama membangkitkan rasa kecintaan terhadap Tanah Air.
BACA JUGA: Jero Divonis Setengah Tuntutan, KPK: Ini Belum Selesai
"Saya hanya bayangkan setiap jam ada lagu-lagu nasional. Itu alangkah sangat bagusnya," ujar Jokowi di hadapan insan pers pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2016 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kuta Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (9/2).
Jokowi sadar, harapannya tentu tidak gampang terwujud. Apalagi saat ini media tidak bisa dilepaskan dari rating. Namun kalau tidak bisa setiap jam, ia berharap paling tidak media televisi berkenan tetap menyisihkan waktu. "Tapi jangan di malam hari. Jam prime time lah ya. Masa jam 12 malam atau jam 1 malam baru muncul," ujarnya.
BACA JUGA: Jero Wacik: Terima Kasih Pak SBY, Pak JK
Selain pada televisi, Jokowi juga mengaku sangat memahami keinginan media online untuk dapat menyiarkan berita secara cepat kepada masyarakat. Namun sayangnya, kondisi tersebut justru kerap menimbulkan masalah. Karena ada data yang tidak akurat, tak berimbang dan malah bercampur antara fakta dengan opini.
"Saya suka baca media online di pesawat dan di mobil. Kepatuhan media online akan kode etik jurnalistik sering diabaikan," ujarnya.
BACA JUGA: Ketua PWI: Enggak Mikir Saja Lima Menteri Direshuffle
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap dengan hadirnya kebebasan pers, media-media dapat lebih baik lagi dalam pemberitaan. Sehingga masyarakat menjadi terbangun. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jero Wacik Cuma Divonis Empat Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi