jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa industri otomotif ke depan menghadapi tiga tantangan yang tak mudah. Menurutnya, tantangan itu itu tak lepas dari perkembangan teknologi yang memicu disrupsi.
Berbicara pada pembukaan Gaikindo International Auto Show (GIIAS 2018) di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (2/8), Jokowi -panggilan kondangnya- mengatakan, tantangan pertama yang dihadapi industri otomotif adalah meluasnya mobil listrik.
BACA JUGA: BLITS, Mobil Listrik Karya UBL - ITS Akan Jelajahi Indonesia
Jokowi mencontohkan Tesla yang kini menjadi pionir dalam industri mobil listrik. “Dulu Tesla masih merupakan barang langka, barang yang eksotis, tapi sekarang dengan semakin banyak negara mengadopsi mobil listrik, tren di seluruh dunia semakin jelas, dunia semakin beralih ke mobil listrik,” ujarnya.
Tantangan kedua adalah teknologi disrupsi yang memungkinkan mobil bisa berjalan sendiri dengan kecerdasan buatan, serta fenomena transportasi berbasis aplikasi. Khusus mobil otonom yang bisa jalan sendiri, Jokowi ingin di dalam negeri juga ada ada inovasi dari industrinya.
BACA JUGA: Moeldoko Tantang Anak Muda Ciptakan Ide soal Mobil Listrik
Ketiga adalah risiko jangka pendek. Menurutnya, siklus otomotif yang sudah mulai memuncak di pasar-pasar besar AS dan Tiongkok harus dicermati.
"Jumlah penjualan mobil di AS sudah setinggi-tingginya, sudah mentok, susah tinggi lagi bahkan akan menurun beberapa tahun lagi. Kita harus siap menghadapi siklus ini," ucap Jokowi.(fat/jpnn)
BACA JUGA: E200, Peluru Baru Wuling Saingi Smart ForTwo Electric
BACA ARTIKEL LAINNYA... PIKKO Butuh Keringanan Bunga Kredit Titik
Redaktur : Tim Redaksi