jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden terpilih versi KPU Joko Widodo berencana memangkas subsidi energi jika ia terpilih memimpin Indonesia di pemerintahan selanjutnya.
Subsidi energi yang direncanakan pemerintahan saat ini untuk tahun depan mencapai Rp 363,5 triliun dalam RAPBN 2015. Pemangkasan akan dilakukan pada pos-pos terkait subsidi untuk kelistrikan dan Bahan Bakar Minyak (BBM). "Masih kita pelajari RAPBN 2015. Tetapi menurut saya nilai subsidinya terlalu besar," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8).
BACA JUGA: Dahlan: BUMN Harus Jadi Engine of Growth
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membacakan Keterangan Pemerintah atas RAPBN 2015 beserta Nota Keuangannya di hadapan anggota DPR dan DPD RI, di Gedung DPR/MPR, Jumat (15/8) lalu, mengungkapkan bahwa pemerintah mengalokasikan dana Rp 363,5 triliun untuk subsidi energi, dimana subsidi BBM mencapai Rp 291,11 triliun.
Belanja subsidi BBM terdiri atas premium, solar, bahan bakar nabati (BBN), elpiji 3 kg, dan LGV (liquefied gas for vehicles).
BACA JUGA: Sekjen PDIP Tegaskan Megawati ke AS Bukan Bahas Kabinet
Sementara itu menurut Jokowi masih terdapat cela untuk memangkas serta mengefisienkan nilai subsidi dalam RAPBN 2015 tersebut. Gubernur DKI Jakarta itu mencontohkan, PLN yang selama ini menggunakan BBM untuk kelistrikan akan dikonversikan ke batubara.
Menurutnya, itu bagian dari efisiensi. "Kalau BBM diganti ke batubara, itu bisa diefisiensikan sekitar Rp 60-70triliun," tandas Jokowi. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Istana Bagikan Pop Mie dan Kopi untuk Suvenir Peringatan HUT RI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harapkan Elite Politik Belajar dari Pendiri Bangsa
Redaktur : Tim Redaksi