Jokowi Bertemu 6 Ketum Parpol Koalisi, Ini Bocoran Gus Romi

Selasa, 24 Juli 2018 – 13:01 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy saat menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbondo, Sabtu (3/2). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (capres) menggelar pertemuan dengan enam ketua umum partai politik di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7) malam. Pertemuan itu menghasilkan sejumlah kesepakatan, termasuk untuk kembali mengusung Jokowi sebagai calon presiden (capres) sekaligus mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya.

Enam ketua umum parpol yang hadir pada pertemuan itu adalah Megawati Soekarnoputri (PDIP), Surya Paloh (NasDem), Airlangga Hartarto (Golkar), Oesman Sapta Odang (Hanura), Muhaimin Iskandar (PKB) dan M Romahurmuziy (PPP). Pertemuan itu berlangsung selama kurang lebih 3,5 jam.

BACA JUGA: Menanti Konsistensi Pemerintah Tekan Impor

“Pertemuannya sejak pukul 19.00 hingga 22.30,” ujar Romi -panggilan beken Romahurmuziy- melalui pesan WhatsApp ke JPNN, Selasa (24/7).

Semula pertemuan untuk membahas koalisi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 itu berlangsung di teras belakang Istana Bogor sembari bersantap malam. Namun, hujan membuat pertemuannya dipindahkan ke ruang makan Istana Bogor.

BACA JUGA: Elite Koalisi Keumatan Bertemu, Prabowo dan Amien Juga Hadir

"Berhubung hujan lebat yang makin tampias, kami berpindah ke ruang makan di dalam Istana Bogor, sembari melanjutkan minum kopi, minum teh dan aneka buah," tuturnya.

BACA JUGA: Jokowi Menjamu Enam Ketum Parpol Koalisi, Bahas Cawapres?

Ada sejumlah topik yang dibahas pada pertemuan itu. Mulai soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melarang pengurus parpol menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), hingga kondisi nasional mutakhir di bidang ekonomi, politik, penegakan hukum, kesejahteraan rakyat dan capres.

Khusus capres, keenam parpol sudah menyepakati sejumlah hal pokok. "Koalisi sepakat mengusung kembali Jokowi sebagai Capres 2019 tanpa reserve," katanya.

Namun, koalisi itu juga membuka pintu bagi partai lain yang hendak bergabung. Hanya saja, masuknya parpol baru dalam koalisi itu harus sepersetujuan seluruh parpol pengusung Jokowi.

“Koalisi sepakat bahwa dukungan parpol-parpol kepada pemerintahan Jokowi harus dilandasi iktikad baik, mengedepankan disiplin berkoalisi, konsistensi dalam berkomunikasi di dalam dan di luar ruang rembuk koalisi,” sebut Romi.

Bagaimana soal cawapres? Romi mengatakan, koalisi parpol pendukung Jokowi telah menyepakati secara bulat satu nama cawapres terbaik yang akan mendampingi Presiden Ketujuh RI itu.

“Adapun kapan penyampaian namanya ke publik, koalisi memberikan kehormatan tertinggi kepada Presiden Jokowi untuk mengumumkan pada saatnya,” katanya.

Koalisi juga mempersilakan Jokowi menentukan waktu pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 4-10 Agustus mendatang. Sebab, Jokowi juga harus menyesuaikan diri dengan kesibukannya melaksanakan tugas-tugas presiden.

“Menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi untuk menentukan hari baik pendaftaran pada hari-hari terakhir,” sebut Romi.

Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, enam parpol koalisi akan segera bertemu lagi selambat-lambatnya pean depan. “Guna membicarakan langkah-langkah lanjutan yang dianggap perlu dalam rangka pemenangan Presiden Jokowi di Pilpres 2019,” pungkasnya.(boy/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Elektabilitas PDIP Terkerek Jokowi Effect, Bu Mega Meredup?


Redaktur : Antoni
Reporter : Antoni, Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler