Jokowi : Bidan, Petani, Buruh...Semua Wajib Bela Negara

Minggu, 20 Desember 2015 – 06:31 WIB
Presiden Jokowi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa bela negara wajib dilakukan oleh semua warga negara, tidak hanya tentara. Presiden mengatakan hal tersebut berkaitan dengan peringatan Hari Bela Negara yang ditetapkan setiap 19 Desember.

“Jadi semua anak bangsa harus tergerak dan bergerak,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dilansir Tim Komunikasi Presiden kemarin (19/12).

BACA JUGA: Berikan Kepastian Hukum Bagi Go-jek Lewat Revisi UU LLAJ

Menurut Jokowi, seluruh warga dari berbagai profesi seperti guru, bidan, tenaga kesehatan, petani, buruh, pegawai negeri sipil (PNS), pedagang, serta profesional di bidang lainnya harus ikut pula dalam aktivitas bela negara.

“Ada banyak jalan untuk membela negara, seperti memperkuat kemandirian ekonomi, maupun membangun ketahanan budaya,” katanya.

BACA JUGA: Begini Strategi Meningkatkan Kepemimpinan Taruna AAL

Dia memisalkan, seorang petani yang bekerja keras meningkatkan produksi adalah upaya bela negara untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Contoh lain, seorang guru berjuang mendidik anak-anak di kawasan perbatasan adalah wujud nyata bela negara mencerdaskan kehidupan bangsa.

 Jokowi mengatakan, semangat bela negara harus ditanamkan sejak dini melalui pendidikan kewarganegaraan. Nilai-nilai bela negara harus ditanamkan dengan cara-cara yang  kreatif, inovatif serta  bisa adaptif dengan perkembangan zaman.

BACA JUGA: Waduh, Gedung Pengadilan Tipikor Rusak

Sementara itu, dalam peringatan Hari Bela Negara di Kawasan Monas Jakarta kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut jika keberagaman atau kemajemukan masyarakat bukanlah sebuah kendala, melainkan bisa menjadi kekuatan dahsyat. “Karena itu, mari kita bangun sinergi,” ujarnya.

Ditemui di tempat sama, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan jika saat ini pihaknya tengah merancang pendidikan bela negara untuk para mahasiswa yang akan masuk tahap perkuliahan. “Intinya, bagaimana menanamkan patriotisme dan nasionalisme,” katanya.

Ryamizrad mengaku prihatin dengan adanya sebagian warga negara Indonesia yang justru tertarik bergabung dengan kelompok ISIS untuk berperang di Timur Tengah. Orang-orang ini dikhawatirkan bakal membawa bibit kekerasan jika sampai kembali ke Indonesia.

“Pendidikan bela negara itu salah satunya untuk menangkal hal seperti itu,” ucapnya. (owi/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Disarankan Periksa Pejabat Pelindung RJ Lino


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler