jpnn.com, CIANJUR - Presiden Joko Widodo geram dengan tudingan dirinya melakukan kriminalisasi ulama di Indonesia. Kepala negara yang karib disapa Jokowi itu pun membantah tuduhan tersebut, saat memberikan sambutan di depan ribuan Muslimat Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Ittihad Cianjur Jawa Barat akhir pekan kemarin.
Jokowi membantah, bahkan meminta masyarakat untuk menyebutkan nama-nama ulama yang dianggap telah dikriminalisasi olehnya selama menjabat sebagai presiden ketujuh RI.
BACA JUGA: Simulasi Pilpres 2019: Wanita Lebih Suka 02, tapi Sayang Prabowo Tak Punya Istri
“Kriminalisasi ulama? Dengar dari siapa? Ada enggak ada diisukan itu. Tolong sampaikan ke saya ulamanya siapa?” ujar Jokowi.
Suami dari Iriana ini kemudian menjelaskan maksud kriminalisasi ulama. Menurutnya banyak orang yang salah kaprah dengan kata kriminalisasi itu.
BACA JUGA: Didukung Tokoh Madura di Jakarta, Kiai Maruf Amin Kian Pede Menang
“Kalau ada yang tidak bersalah kemudian dimasukkan sel itu namanya kriminalisasi, enggak ada itu,” imbuhnya.
Menurutnya, orang-orang yang tidak suka Jokowi dengan sengaja menyebarkan fitnah, isu dan juga hoaks perihal kepemerintahannya. “Mereka buat isu-isu itu supaya di masyarakat resah,” tandasnya. (ra/jpnn)
BACA JUGA: Master C19 Portal KH Maâruf Amin Genjot Suara di Jatim
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bidadari Jokowi Canangkan Jumat Penuh Berkah
Redaktur : Tim Redaksi