jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi mengingatkan bahwa kerja-kerja birokrasi tidak boleh hanya sebatas membuat dan melaksanakan kebijakan. Namun juga harus ikut memastikan pelayanan yang telah diberikan betul-betul dinikmati oleh masyarakat.
"Seringkali birokrasi melaporkan bahwa program sudah dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan akuntabilitas telah selesai. Kalau ditanya, jawabnya 'Program sudah terlaksana Pak'. Tetapi, setelah dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaat. Ternyata rakyat belum merasakan hasilnya," ucap Jokowi.
BACA JUGA: Buka Pelantikan Presiden, Bamsoet Soroti Kehadiran Megawati dan SBY
Penuturan itu disampaikan Jokowi, dalam pidato pertamanya usai dilantik sebagai Presiden untuk periuode kedua bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, di Gedung MPR, Senayan, Jakarta pada Minggu (20/10).
Dia menegaskan bahwa hal utama dalam birokrasi bukan prosesnya, melainkan apa yang dihasilkan. Cara mengecek setiap kebijakan yang telah dilaksanakan benar-benar berhasil menurut suami Iriana, itu tidak sulit.
BACA JUGA: Jelang Pelantikan Presiden, Polisi Temukan Senjata Tajam di Mobil B 1 RI
Dia mengibaratkan pengecekannya dengan proses pengiriman pesan singkat maupun WhatsApp di telepon. Pasti ada pemberitahuan telah terkirim (sent) dan ada delivered atau telah diterima.
"Tugas kita itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent. Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah making delivered. Tugas birokrasi itu menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat," ucap Jokowi.
BACA JUGA: Pelantikan Jokowi - Kiai Maruf Amin Molor Satu Jam
Pelantikan Presiden Jokowi bersama Wapres Ma'ruf Amin dihadiri para tokoh nasional. Seperti Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Capres-Cawapres 2019-2024 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, serta para kepala negara sahabat.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam