jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku sudah terlalu sering bertemu dengan pihak buruh untuk membicarakan Upah Minimum Provinsi (UMP). Karenanya, dia ogah menemui buruh yang hari ini kembali menggelar aksi demonstrasi menuntut kenaikan UMP di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta.
"Sudah kami temui di luar sekali, di dalam, masa kami harus temui terus," ujarnya kepada wartawan di gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (28/11).
BACA JUGA: DKI Siapkan Festival Keraton Internasional
Pria yang akrab disapa Jokowi ini menegaskan bahwa keputusannya mengenai UMP DKI Jakarta 2014 sudah final. Pasalnya, keputusan itu dibuat berdasarkan mekanisme yang sah.
"Ketemu untuk apa gitu lho. Kita kan juga banyak kerjaan yang lain juga yang belum diselesaikan," katanya lagi.
BACA JUGA: Dorong Budaya Betawi Moncer di Level Asia Tenggara
Meski tidak mau lagi menanggapi tuntutan buruh, Jokowi tidak akan melarang mereka menggelar aksi. Menurutnya, hak untuk melarang demonstrasi sepenuhnya berada di tangan aparat kepolisian.
BACA JUGA: Buruh Doakan Jokowi Kecemplung Waduk Pluit
Dalam aksinya hari ini, massa buruh sempat melakukan tindakan anarkis. Mereka mengguncang-guncang pagar gerbang Balai Kota hingga akhirnya rubuh.
Soal tindakan anarkis tersebut, Jokowi mengaku tidak tahu. Tapi, ia mengaku tidak akan mempermasalahkan aksi perusakan itu.
"Dimana yang rubuh? Ya, besok tinggal diperbaiki saja," ujar mantan Wali Kota Surakarta ini singkat. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Janji Pidahkan 19 Ribu KK dari Kampung Kumuh ke Rusun
Redaktur : Tim Redaksi