jpnn.com, KARAWANG - Aksi 'mengubur diri' yang dilakukan petani Telukjambe, Karawang, di halaman Monumen Nasional (Monas) pada peringatan Hari Buruh, Senin (1/5) lalu menarik perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hari ini, Rabu (3/5), Jokowi menerima delegasi petani Telukjambe di Istana Negara. Dalam pertemuan itu dibahas upaya penyelesaian konflik agraria antara petani dengan PT Pertiwi Lestari.
BACA JUGA: Maaf, Pak Jokowi Batal Resmikan Rumah Murah di Cikarang Hari ini
"Beliau (presiden) siap menyelesaikan konflik agraria yang ada di Karawang. Tapi tidak bisa disebutkan, dia butuh tiga hari," ujar Ketua Umum Serikat Tani Telukjambe Bersatu, Maman Nuryawan usai bertemu presiden.
Dalam pertemuan itu, Maman menyampaikan poin-poin yang menjadi tuntutan petani. Di antaranya masalah hak atas tanah untuk para petani, hak atas tanah untuk perekonomian para petani dan mengembalikan petani ke lahan pertanian.
BACA JUGA: Jokowi: Sulsel Bisa Jadi Lokomotif di Indonesia Timur
Konflik tersebut dipicu adanya klaim dari PT Pertiwi Lestari terhadap tanah yang telah ditempati petani sejak tahun 1962.
"Tiba-tiba tahun 2012 diklaim oleh PT. Pertiwi Lestari seluas 791 hektare," ungkap Maman.
BACA JUGA: Jokowi Telepon Menteri BUMN Minta Digratiskan
Hal tersebut tentu saja berdampak pada aktivitas pertanian masyarakat. Sebab, dalam melakukan kegiatan, pihak perusahaan tidak hanya menghancurkan lahan pertanian tapi rumah merobohkan rumah mereka.
"Kami sekarang terkatung-katung di Jakarta menuntut keadilan dari Pemerintah Pusat untuk menangani konflik pertanahan yang ada di Karawang. (Presiden berjanji menyelesaikan) paling lama tiga hari," tambah dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Apresiasi Pegiat Literasi Menumbuhkan Minat Baca
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam