jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan bahwa lokasi rumah pemotongan hewan (RPH) Tanah Abang yang sekarang ada di gedung Blok G harus ditutup. Pasalnya, keberadaan rumah potong di tengah pasar dapat membahayakan kesehatan baik pedagang maupun pembeli.
"Nggak bolehlah kalau campur, berbahaya nanti kalau ada penyakit," kata Jokowi di Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (6/8).
BACA JUGA: Liburan Panjang, Warga Jakarta Padati Mal
Seperti diketahui, penutupan ini mendapat penentangan dari para tukang jagal yang bekerja di RPH Tanah Abang. Pasalnya, hal tersebut akan mematikan mata pencaharian mereka.
Para jagal yang merupakan penduduk asli Tanah Abang itu juga menolak tawaran relokasi ke wilayah Cakung atau Marunda. Jika direlokasi, mereka ingin tetap berada di wilayah Tanah Abang dan sekitarnya.
BACA JUGA: Dipantau 300 Personel, Stasiun Pasar Senen Aman
Jokowi mengaku akan mempertimbangkan keberatan dari para tukang jagal spesialis kambing tersebut. Menurutnya, jika dimungkinkan, relokasi ke tempat yang lebih dekat akan dilakukan.
"Coba dilihat nanti. Saya tahunya pindah, tempatnya juga belum tahu dimana, nanti saya tanya ke RPH. Kalau bisa direlokasi ke tempat yang lebih dekat, lebih baik," ujar mantan Wali Kota Surakarta ini.
BACA JUGA: Jumlah Penumpang Relatif Stabil, KAI Tetap Tambah 30 Gerbong
Ditemui terpisah, Wali Kota Jakarta Pusat Saefullah memastikan bahwa penertiban RPH Tanah Abang akan berlangsung tanggal 11 Agustus mendatang. Ia menegaskan, keberadaan RPH itu telah melanggar ketentuan peraturan daerah (perda).
Soal keberatan warga, menurut Saefullah, dapat dimusyawarahkan setelah penertiban. "Kalau ada pembicaraan lebih lanjut itu nanti, yang penting kita penertiban tanggal 11," ucapnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Kebakaran dan Perampokan Saat Libur Lebaran
Redaktur : Tim Redaksi