jpnn.com, JAKARTA - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) lanjutan di wilayahnya mulai Senin (14/9) menuai polemik.
BACA JUGA: Anies Baswedan Tegaskan 27 Kawasan Ini Tutup Mulai Besok
Pemerintah pusat memberi sinyal kurang setuju dengan rencana Anies.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah menilai baik Presiden Jokowi maupun Anies sama-sama dalam kesulitan.
BACA JUGA: Anies Baswedan Seolah-olah Tidak Percaya Pemerintah Pusat
Karena itu, mantan wakil ketua DPR ini meminta supaya Anies dan Jokowi jangan diadu.
"Mas @jokowi dan Mas @aniesbaswedan kayaknya sama-sama dalam kesulitan. Ya jangan diadu. Karena keduanya mudah berobat, tetapi rakyat susah berobat," tutur Fahri pada akun @Fahrihamzah di Twitter, Minggu (13/9).
BACA JUGA: Orang Terkaya di Indonesia Surati Pak Jokowi, Isinya Tolak Rencana Anies Terapkan PSBB Lagi
Sebelumnya Fahri juga mengingatkan bahwa Anies dan Jokowi adalah dua sahabat yang baik.
"Mengapa kalian tidak bisa bersatu selamatkan ibu kota? Kita dalam krisis dan reputasi sebuah ibu kota tidak saja mempengaruhi daerah lain tetapi citra kita di tingkat dunia. Blokade kepada Indoneia di mulai dari ibukota," kata Fahri.
Politikus asal Nusa Tenggara Barat itu lantas menyarankan Anies minta waktu untuk bertemu Jokowi secara langsung.
"Sampaikan data yang bapak punya, bapak pernah dekat dengan beliau. Janganlah kesalahan data pemimpin, lalu mereka bersengketa di depan rakyat yang jadi korban. Banyak orang meregang nyawa hari-hari ini," ujar Fahri. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Boy