jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Danny JA menilai kemesraan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bukan hal mengejutkan. Menurutnya, presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu memang membutuhkan Golkar demi mengimbangi PDI Perjuangan.
Denny mengatakan, Jokowi punya kelemahan dalam hal mengendalikan partai-partai pendukungnya. Pelopor survei politik di Indonesia itu menuturkan, PDIP yang menjadi pendukung utama Jokowi pun sepenuhnya berada di bawah kendali Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA: Label Tokoh Muslim ke Jokowi Bukti Kritik Amien Tak Berefek
“Padahal warna politik dan pilihan kebijakan Jokowi tak selalu sebangun dengan Megawati,” ujar Denny seperti diberitakan JawaPos.com, Kamis (19/4).
Menurut Denny, PDIP pada tahun pertama pemerintahan Jokowi terlihat sangat dominan. Bahkan, Jokowi yang sudah menjadi kepala negara dipersepsikan sebagai petugas partai.
BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut Jokowi Lemah Sekali, Begini Analisisnya
Karena itu, kata Denny, presiden yang juga kader PDIP itu memerlukan tambahan partai pendukung yang loyal. Setidaknya, ulasnya, hal itu demi mengimbangi kekuatan PDIP sekaligus memperkuat kepemimpinannya.
Di antara semua partai pendukung pemerintahan saat ini, kata Denny, Golkar menjadi yang paling memenuhi keinginan Jokowi. Bahkan, kata pentolan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu, Jokowi memberi angin ke Golkar agar makin besar dan kuat.
BACA JUGA: Pesan Presiden Jokowi untuk Pelaku Industri Busana Muslimah
Menurut Denny, jika Golkar tambah kuat maka ketergantungan Jokowi pada PDIP akan berkurang. Denny menegaskan, Jokowi hendak mengubah diri dari petugas partai menjadi pemimpin yang kuat.
“Golkar yang membesar, loyal pada Jokowi dan kuat, itu langkah tak terhindarkan agar Jokowi semakin menjadi pemimpin yang kuat,” ulasnya.(gwn/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diskusi di Lemhanas, Hasto Beber Peran Parpol Cetak Pemimpin
Redaktur & Reporter : Antoni