Jokowi dan Prabowo Menunjukkan Kualitas Sebagai Negarawan Sejati

Sabtu, 26 Oktober 2019 – 08:53 WIB
Jokowi dan Prabowo Subianto berbincang di Istana. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dan sosial kemasyarakatan DR John N. Palinggi merasa komposisi Kabinet Indonesia Maju yang dipilih Presiden Joko Widodo melahirkan optimisme dan harapan baru untuk Indonesia yang lebih baik.

Pasalnya, nama yang terpilih umumnya memiliki kemampuan mumpuni dan loyalitas yang tinggi terhadap bangsa dan negara. Selain itu juga berkarakter kuat.
John mencontohkan Tito Karnavian yang ditunjuk sebagai Mendagri, menurutnya sangat tepat mengingat pengalaman dan kesetiaan mantan Kapolri itu selama puluhan tahun mengabdikan diri bagi bangsa dan negara.

BACA JUGA: Prabowo dan Surya Paloh Terlihat Akrab di Istana

“Penugasan Pak Tito selaku Mendagri, saya pastikan mampu dan dapat dilaksanakan sesuai dengan perintah Bapak Presiden. Apalagi didukung kemampuan berkomunikasi yang baik. Maka target yang telah ditentukan, yaitu membereskan hambatan perizinan dan gangguan investasi yang selama ini menjadi masalah besar, bakal tercapai,” ujar John di Jakarta, Sabtu (26/10).

John kemudian menyoroti penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud. Diyakini mampu menciptakan manusia Indonesia yang unggul, memiliki daya kreasi, inisiatif yang tinggi, berprestasi dan budaya tidak mengenal menyerah.

BACA JUGA: Wahyu Sakti Trenggono, Raja BTS yang Jadi Wakil Prabowo Subianto

“Saya yakin mampu diwujudkan pada saatnya oleh Menteri Nadiem Makarim. Sebaiknya penciptaan keterampilan untuk dapat bekerja dengan baik dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum di bawah kemendikbud. Saya kira tidak perlu seluruh instansi pemerintah memiliki Sekolah dan universitas sendiri," katanya.

Sementara itu terkait penunjukan Prabowo Subianto sebagai Menhan, John menilai Jokowi menunjukkan kualitasnya sebagai negarawan sejati. Merangkul kompetitor politik untuk bersama-sama membangun bangsa.

John juga memuji sikap Prabowo yang bersedia menerima tawaran Jokowi. Menurutnya, sikap tersebut juga menunjukkan spirit kenegarawanan yang tinggi.

"Warga negara atau tokoh masyarakat yang senang memelihara perseteruan, sengketa, bahkan permusuhan secara terus menerus, sangat tidak baik. Itu dapat menjadi ancaman paling berbahaya bagi bangsa dan negara, terutama bagi umat manusia dan sekaligus gagal melaksanakan perintah agama," katanya.

John kemudian mengajak masyarakat meneladani sikap Jokowi dan Prabowo. Ia mengingatkan bahwa pertandingan lewat pilpres telah usai. Kini saatnya bersama bahu-membahu membangun Indonesia.

"Orientasinya sekarang bukan lagi soal memenangkan calon, tetapi bagaimana menyatukan kekuatan guna membangun negara. Jangan mudah menghina atau mencaci-maki pemimpin. Itu sangat tidak baik. Yakini, bahwa pemimpin itu pilihan Tuhan," pungkas John.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler