Jokowi: Dana Desa untuk Bangun SDM dan Garap Potensi Desa

Minggu, 25 November 2018 – 23:27 WIB
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Palembang, Sumsel, Minggu (25/11). Foto Biro Pers Setpres

jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah berharap kebijakan dana desa ke depan tidak hanya untuk infrastruktur, tapi juga dimanfaatkan untuk mengembangkan sumber daya manusia dan penggarapan potensi desa.

Demikian diaampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosialisasi Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 di Palembang Sport and Convention Center, Sumatra Selatan, Minggu (25/11).

BACA JUGA: Jokowi: Dana Desa Harus Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Jokowi menyebutkan bahwa dana desa juga mesti digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di pedesaan. Salah satunya untuk menanggulangi masalah gizi buruk dan stunting yang ada di pedesaan.

"Ini menyangkut sumber daya manusia kita ke depan. Kita ini harus bersaing dengan negara-negara lain. Kalau tidak disiapkan dari sekarang sangat berat. Kita harus ngomong apa adanya, sangat berat bersaing dengan negara-negara lain yang selalu memperbaiki SDM-nya," tutur Jokowi.

BACA JUGA: Menurut Said, Ini Makna Pernyataan Jokowi Soal Tabok

Dia mengingatkan, sudah saatnya bagi pemerintah desa mulai memikirkan potensi-potensi yang dimiliki desa untuk dikemas menjadi sebuah kekuatan ekonomi desa tersebut. Dalam hal ini, dana desa dapat digunakan untuk membangun dan mendorong pariwisata di suatu desa.

"Selain infrastruktur, dana-dana itu bisa digunakan untuk membangun misalnya pariwisata di desa. Sekarang banyak orang kota yang kepingin melihat desa lagi seperti apa," kata mantan wali kota Surakarta itu.

BACA JUGA: Kesal dengan Istri, Buruh Bangunan Ini Cabuli Anak Tirinya

Dia lantas memberi contoh nyata transformasi desa yang dahulu dapat dikatakan sebagai desa tertinggal yang dihinggapi masalah kemiskinan dan pengangguran, kini menjadi desa yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

"Saya berikan contoh program pariwisata desa. Ada yang namanya Desa Ponggok ini punya mata air yang dibangun dan dijadikan tempat wisata untuk berenang untuk menyelam," jelasnya.

Pemerintah desa setempat yang terletak di Klaten, Jawa Tengah, saat itu membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan memanfaatkan potensi pariwisata air. Dana desa sebesar kurang lebih Rp 800 juta pada tahun anggaran 2017 dimanfaatkan pemerintah setempat untuk membangun infrastruktur desa penunjang pariwisata tersebut.

"Hasilnya satu tahun bisa mendatangkan income Rp 14 miliar. Ini menjadi kekuatan desa," sambung suami Iriana.

Presiden secara khusus mengapresiasi pemanfaatan dana desa yang dilakukan Desa Ponggok. Dia mengajak desa lainnya yang memiliki potensi serupa untuk belajar dan meniru keberhasilan pemanfaatan dana desa tersebut.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puisi Terbaru Fadli Zon: Mau Saya Tabok Rasanya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler