SOLO - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana menghadirkan kembali bus tingkat di ibu kota. Namun berbeda dengan ketika era 90an, bus ini tidak akan digunakan untuk transportasi umum.
"Oktober (mendatang) kita punya lima buah di Jakarta. Khusus wisata lho, bukan transportasi umum," kata Jokowi kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/5).
Pengadaan bus tingkat ini meniru programnya ketika menjadi Wali Kota Solo. Di Solo, armada bus tingkat yang diberi nama Werkudara beroperasi membawa wisatawan untuk melihat-lihat bangunan bersejarah dan landmark kota tersebut.
Hal yang sama akan dilakukan di Jakarta. Menurut Jokowi, bus bertingkat itu akan membawa wisatawan ke sejumlah lokasi wisata di ibu kota. "Ya, bisa di Kota Tua, Ancol, Museum, Taman Mini, macam-macamlah," ujarnya.
Sebenarnya ada satu lagi moda transportasi khusus pariwisata yang dicanangkan Jokowi di Solo yakni kereta uap Jaladara. Wisatawan dapat menyusuri jalan kota Solo dengan kereta berlokomotif buatan Jerman tahun 1896 ini.
Namun Jokowi tidak akan meniru program ini di Jakarta. Pasalnya, fasilitas kereta wisata tidak pas diterapkan di ibu kota.
"Ya, tidak ada rel, gimana? Tapi katanya Kota Tua ada rel. Itu mau saya lihat. Sesuai kondisi kota Jakarta nggak? Karena padat susah kereta wisata begitu," tandasnya. (dil/jpnn)
"Oktober (mendatang) kita punya lima buah di Jakarta. Khusus wisata lho, bukan transportasi umum," kata Jokowi kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Minggu (19/5).
Pengadaan bus tingkat ini meniru programnya ketika menjadi Wali Kota Solo. Di Solo, armada bus tingkat yang diberi nama Werkudara beroperasi membawa wisatawan untuk melihat-lihat bangunan bersejarah dan landmark kota tersebut.
Hal yang sama akan dilakukan di Jakarta. Menurut Jokowi, bus bertingkat itu akan membawa wisatawan ke sejumlah lokasi wisata di ibu kota. "Ya, bisa di Kota Tua, Ancol, Museum, Taman Mini, macam-macamlah," ujarnya.
Sebenarnya ada satu lagi moda transportasi khusus pariwisata yang dicanangkan Jokowi di Solo yakni kereta uap Jaladara. Wisatawan dapat menyusuri jalan kota Solo dengan kereta berlokomotif buatan Jerman tahun 1896 ini.
Namun Jokowi tidak akan meniru program ini di Jakarta. Pasalnya, fasilitas kereta wisata tidak pas diterapkan di ibu kota.
"Ya, tidak ada rel, gimana? Tapi katanya Kota Tua ada rel. Itu mau saya lihat. Sesuai kondisi kota Jakarta nggak? Karena padat susah kereta wisata begitu," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seharian Dahlan Iskan di Kota Bogor
Redaktur : Tim Redaksi