jpnn.com - JAKARTA -- Sekretaris Eksekutif Pusat Kajian Trisakti Fahmi Habsyi menilai demonstrasi puluhan mahasiswa asal Papua di Bundaran Universitas Gajahmada Yogyakarta terhadap Presiden Joko Widodo yang melawat ke Yogyakarta, Selasa (9/12) salah alamat.
Jokowi yang datang untuk memberikan kuliah umum didemo mahasiswa, terkait aksi bentrok di Kabupaten Paniai, Papua yang menelan sejumlah korban jiwa dari unsur masyarakat.
Mahasiswa membentangkan dua spanduk besar berisi foto tujuh korban meninggal akibat bentrok itu.
BACA JUGA: Ini Alasan Golkar Dukung Perppu Pilkada
Fahmi mengatakan, harusnya yang didemo adalah Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman, bukan Presiden Jokowi.
"Tidak tepat aksi demo tersebut ditujukan pada Pak Jokowi, seharusnya yang menerima aksi demo tersebut Kepala BIN Marciano," kata Fahmi Rabu (10/12) di Jakarta.
BACA JUGA: Siswono Jadi Ketua Wantim Golkar Kubu Agung Laksono
Dia menjelaskan seharusnya tanda-tanda gejolak di Papua itu bisa diantisipasi sejak awal jika BIN peka melihat "kecolongan" pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta beberapa hari lalu serta rentetan kejadian lain di Papua yang menyertainya.
Fahmi melanjutkan, pola pendekatan intelejen yang dilakukan saat ini telah gagal mendukung komitmen Presiden Jokowi soal Papua. Menurutnya, kegagalan ini sama saja dengan mempermalukan Jokowi-Jusuf Kalla di mata warga Papua. Sebab, Papua merupakan kantong suara kemenangan Jokowi pada pemilihan presiden 2014.
BACA JUGA: Didukung Golkar, Isu Perppu Pilkada Tak Menarik Lagi
"Kecolongan soal Papua ini mungkin saja Kepala BIN sudah lelah bertugas sejak era SBY. Jadi Jokowi-JK tidak tepatlah memaksa perpanjangan jabatan kepala BIN. Kasian Pak Marciano," kata Fahmi.
Pusaka Trisakti mengusulkan agar Jokowi-JK membentuk Tim Dialog Papua yang libatkan stakeholder. "Jangan hanya penyelesaian Papua diserahkan dalam kerangka pendekatan keamanan saja. Menkopolkamnya kan baru belajar soal Papua," ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Terserempet, Helmy Yahya Lapor Polisi
Redaktur : Tim Redaksi