Jokowi Dianggap tak Nasionalis Saat Bela Mega Jual Indosat

Senin, 31 Maret 2014 – 01:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Gubernur DKI Jakarta yang juga Capres PDI Perjuangan, Joko Widodo yang 'membela' kebijakan mantan presiden sekaligus ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri karena menjual aset negara dengan alasan APBN saat itu sedang defisit, dikecam banyak pihak.

Salah satunya datang dari guru besar ekonomi Universitas Indonesia (UI), Taufik Bahauddin. Menurut Taufik dirinya pernah berdiskusi dengan seorang pakar ekonomi mengenai kebijakan penjualan Indosat yang dilakukan Megawati. Menurut pakar tersebut tidak apa-apa aset dijual asal untuk kepentingan rakyat.

BACA JUGA: Kader Demokrat Tangsel Doa Bersama Untuk SBY

Taufik menuturkan dirinya tentu punya argumen yang berbeda. Karena menurutnya argumen yang dikatakan pakar tersebut berseberangan dengan semangat nasionalis yang selama ini dikoar-koarkan oleh PDIP.

"Hampir saya jawab, 'kenapa Republik Indonesia ini tidak dikontrakkan saja? Yang penting rakyat perutnya kenyang'. Jadi PDIP melakukan sesuatu yang bersebrangan dengan nasionalisme," kata Taufik melalui pesan singkatnya kepada Rakyat Merdeka Online (JPNN Group) Minggu (30/3).

BACA JUGA: Dahlan Puji Akting Para Direksi BUMN di Ketoprak Tokoh BUMN

Sebelumnya, saat berkampanye di Cisarua Bogor, Jokowi mengatakan perlu dilihat konteks pada saat Megawati masih menjabat sebagai presiden. Ia mengungkapkan menjual aset negara, salah satunya Indosat, untuk menutupi APBN yang minus.

"Dilihat konteks saat itu, bukan sekarang. Konteks itu ada APBN yang harus ditutup. Jangan lihat saat yang semangat sulit terus mencari jalan keluar," kata Jokowi. (rus/jpnn)

BACA JUGA: Bang Nara: Jokowi Tepati Janjimu, Jangan Sampai Allah Murka

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Melani: Demokrat Selalu Mengedepankan Pluralisme


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler