JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengusulkan Presiden Joko Widodo membentuk tim independen untuk mengusut curahan hati terpidana mati narkoba Fredi Budiman, sebagaimana ditulis Koordinator KontraS Haris Azhar.
Hal ini disampaikan Tamliha, menyikapi langkah Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang membentuk tim guna mendalami benar tidaknya keterlibatan oknum TNI dalam jaringan peredaran narkoba yang pernah dikendalikan Fredi.
Politikus PPP itu mendukung pembentukan tim oleh Mabes TNI, karena sejalan dengan visi dan misi program kerja Jenderal Gatot. Upaya tersebut juga positif demi mencegah Indonesia menjadi tempat berkembangnya kartel narkoba.
"Jangan sampai Indonesia seperti Meksiko, ada keluarga yang dibunuh oleh geng narkoba. Mumpung belum, lebih diberantas sejak sekarang. Kalau perlu Presiden Jokowi yang bentuk tim untuk mengusut pengakuan Fred," kata Tamliha saat dikonfirmasi pada Selasa (9/8).
Menurutnya, jika tim tersebut dibentuk Presiden maka unsur TNI, Polri maupun BNN akan ada di dalamnya. Dengan begitu, tidak ada lagi yang ditutup-tutupi. Bila ditemukan ada oknum terlibat, harus diberi sanksi yang berat.
"Masalah narkoba baunya terasa sengat, tapi tidak kelihatan. Ini yang harus dibongkar oleh tim independen itu. Diharapkan tim ini bisa memberantas narkoba dengan cepat dan tak ada lagi permainan dari orang-orang yang mungkin selama ini membekimgi narkoba," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Densus 88 Dalami Kepemilikan Senjata dan Ratusan Peluru di Jombang
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK: Sekali Lagi, Kami Pelajari Semua
Redaktur : Tim Redaksi