Jokowi Diminta ke Rusia Demi Selesaikan Konflik, Menlu Retno Jawab Begini

Rabu, 06 April 2022 – 22:59 WIB
Retno Marsudi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengeklaim pemerintah Indonesia sudah melakukan upaya maksimal sejak 24 Februari 2022 untuk mendamaikan konflik bersenjata antara Ukraina dengan Rusia.

Retno mengatakan hal itu menyikapi usulan anggota DPR yang berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa ke Rusia demi mendamaikan konflik negara itu dengan Ukraina.

BACA JUGA: Bawa Pesan Khusus dari Prabowo, Sekjen Gerindra Temui Gibran

"Sejak mulai 24 Februari kami sudah bergerak, semua kami hitung," ujar alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (6/4).

Menurut dia, Indonesia sebagai Presidensi G20 menggunakan perannya dalam menyelesaikan konflik bersenjata Ukraina-Rusia.

BACA JUGA: Luqman Hakim: Saya Berharap Perintah Presiden Jokowi Dipatuhi Anggota Kabinet 

Indonesia, kata Retno, memiliki sikap agar konflik bersenjata dua negara itu berhenti agar tidak berpengaruh kepada pelaksanaan G20.

"Kalau makin panjang, enggak selesai, dampaknya akan ke G20 dan ke kita semua," tutur dia.

BACA JUGA: ABJ: Yang Masih Bicara 3 Periode Adalah Musuh Jokowi, Siap-Siap Berhadapan dengan Kami

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Muara Sakti Simbolon menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya bisa memanfaatkan status Indonesia sebagai negara Presidensi G20 untuk menengahi konflik Rusia-Ukraina.

Sebab, legislator Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) itu tidak ingin Indonesia cuma sekadar menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

"Kalau beliau (Jokowi, red) tidak memanfaatkan, beliau hanya sebagai event organizer, dong. Masa setingkat event organizer, sukses di penyelenggaraan," kata Effendi ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/3).

Dia juga mengatakan Jokowi sebagai pemimpin Indonesia bisa berangkat ke Moskow atau negara tetangga Rusia, demi menginisiasi perdamaian negara Beruang Merah dengan Ukraina.

"Ya, berangkat, dong, ke Moskow, berangkat ke Polandia, kalau enggak bisa masuk ke Kiev, berangkat ke Uni Eropa, lakukan pendekatan," ucap Effendi menyarankan. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Larang Menteri Bicara Penundaan Pemilu, Ketua DPR: Semua Ikuti Perintah Presiden


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler